Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Kesehatan
Lockdown Berakhir, 55.000 Orang Tinggalkan Wuhan

Kesehatan - - Rabu, 08/04/2020 - 11:03:44 WIB

SULUHRIAU- Puluhan ribu orang meninggalkan Kota Wuhan, Rabu (8/4/202) setelah kota itu dikarantina selama lebih 2 bulan untuk mengecah penyebaran virus corona.

Pada 23 Januari, pihak berwenang mengkarantina Kota Wuhan setelah virus corona menyebar di kota itu, yang dilaporkan pertama kali pada Desember 2019. Semenjak itu siapa pun tidak boleh masuk atau keluar kota Wuhan di Provinsi Hubei, China Tengah.

Sebagian besar, hampir 82.000 kasus infeksi virus corona dan 3.331 kematian akibat virus corona di China berada di Wuhan.

Diperkirakan 55.000 orang akan meninggalkan Wuhan dengan kereta api. Sebanyak 21.000 orang akan berangkat melalui Hankou, stasiun kereta api tertua di Kota Wuhan, yang sangat dekat dengan Pasar Makanan Laut Huanan, titik awal kasus virus corona.

Laporan Strait Times, meski baru jam 6 pagi waktu setempat, sudah banyak penumpang yang sudah tidak sabar untuk naik kereta pertama keluar dari Wuhan. Mereka akan naik kereta cepat ke Jingzhou, yang berjarak sekitar 200 km.

Banyak dari penumpang memegang paket hadiah yang diberikan manajemen stasiun. Para pegawai stasiun berdiri di peron sambil memegang tanda bertuliskan "Stasiun Hankou menyambut Anda".

Semua penumpang mengenakan masker, tampak yang lainnya mengenakan pakaian pelindung seluruh tubuh putih. Pakaian ini menjadi pemandangan yang biasa di Kota Wuhan, semenjak wabah virus corona.

"Aku sangat senang akhirnya bisa pergi, sudah terlalu lama," kata seorang pria yang menyebut namanya dengan Zheng.

Dia tiba dua jam lebih awal, meminta seorang teman untuk mengantarnya karena transportasi umum belum beroperasi.

Transportasi umum di Wuhan sudah beroperasi. Namun penumpang memerlukan kode kesehatan hijau. Tanda hijau ini ada dalam sebuah aplikasi telepon seseorang, sebagai bukti kesehatan. Jika penumpang memiliki kode hijau, mereka diizinkan masuk layanan transportasi.

Sementara penerbangan pertama dari Wuhan berangkat pukul 07.45 pagi, yakni penerbangan China Eastern Air menuju Hainan dengan 46 penumpang.

Di televisi pemerintah Hubei pada Selasa malam, ada beberapa program menghitung mundur hingga Wuhan kembali dibuka pada tengah malam. Acara itu menampilkan wawancara dengan petugas garis depan di pintu tol, bandara dan stasiun kereta api.

Pada pukul 11.40 malam, ada antrean sepanjang 4 km di pintu tol utama yang meninggalkan Wuhan. Mobil kedua dalam antrean yang memiliki empat orang di dalamnya, mengatakan mereka akan kembali ke provinsi Hunan.

"Kami bekerja di manajemen hotel dan belum kembali sama sekali tahun ini. Kami seharusnya kembali untuk Tahun Baru China tetapi kami tidak berhasil," kata pengemudi yang tidak mau disebutkan namanya itu.

Pada tengah malam, para petugas bergerak untuk membuka barikade ketika mobil melintas.

Di seberang kota, bangunan-bangunan menyala menunjukkan sinar laser, sementara perahu-perahu di Sungai Yangtze membunyikan klakson mereka.

Di beberapa bangunan ada slogan "Kota pahlawan Wuhan" sementara yang lain hanya mengatakan "Wuhan, halo". [okz,jan]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved