Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Daerah
DPRD Tanjungpinang Sahkan Rp31,4 Miliar untuk Penanganan Covid-19

Daerah - - Kamis, 09/04/2020 - 09:13:18 WIB

SULUHRIAU, Tanjungpinang- DPRD Kota Tanjungpinang mengesahkan  anggaran percepatan penanganan Covid-19 sebesar Rp31,4 miliar.

Pengesahan anggaran ini melalui rapat paripurna DPRD Kota Tanjungpinang Rabu, (8/4/2020).

Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Hj Yuniarni Pustoko Weni disampingi dan dihadiri Wakil Ketua I Ade Angga, Wakil Walikota Tanjungpinang Rahma dan SKPD secara terbatas.

Dari total anggaran yang disahkan Rp 31,4 milar tersebut, dibagi kepada tiga prioritas penanganan yang difokuskan yakni, penanganan kesehatan sebesar lebih kurang Rp 10,2 miliar.

Ini untuk beberapa gugus, yaitu gugus Dinas Kesehatan, Gugus RSUD, Gugus Badan Penanggulangan Bencana, Gugus Pendidikan.

Kemudian penanganan dampak ekonomi bagi warga yang terdampak selama covid-19 ini sebesar Rp2 milliar. Ini untuk intervensi ke pasar atau sembako murah, dalam rangka mengganti bazar ramadhan yang tidak bisa dilaksanakan.

Kemudian penangangan jaringan pengaman sosial (Social Safety net), sebesar Rp19 milliar.

"Anggaran ini masuk dalan Belanja Tidak Terduga sesuai dengan intruksi mendagri No.1 Tahun 2020, masing-masing gugus tugas membuat rencana kegiatan belanja, ketika diajukan akan di cairkan sesuai dengan usulan tersebut,” Kata Wakil Ketua I DPRD Tanjungpinang Ade Angga.

Ade Angga mengatakan dalam program social safety net akan mendapat program sembako dan bantuan langsung tunai seperti pekerja ojek, tukang angkot, nelayan, dan sebagainya.

“Kita gunakan data-data yang menerima manfaat, seperti PKH dan sejenisnya, ditambah perluasan dampak-dampak profesi yang terkena langsung, pekerja informal, seperti ojek, tukang angkot, nelayan, buruh harian, mendapat program sembako dan bantuan langsung tunai,” katanya.

Dewan telah menggesa untuk merealisasikan secepat mungkin dan dikawal bersama agar tidak timbul ketimpangan yang tidak diinginkan.

Sedangkan Wakil Walikota Tanjungpinang, Rahma mengatakan pelaksaan social safety net ini termasuk untuk  beberapa yang di rumahkan karena yang terdampak Wabah Covid-19.

Dalam pelaksanaan social safety net ini berdasarkan data BDP yang ada datanya di Dinas Sosial, selain beberapa kelompok masyarakat yang mengklaim tidak termasuk BDP karena cobaan ini ada beberapa yang dirumahkan karyawan hotel termasuk ojek, nelayan sambil menunggu data, pemerintah juga persiapkan segala sesuatunya. “Semoga dalam waktu secepat mungkin kita realisasikan,” pungkasnya.

Laporan: Jaka Syafriadi
Editor: Jandri






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved