Dua Stafsus Milenial Presiden Jokowi Mundur, Ini Tanggapan PKS
Sosial Budaya - - Jumat, 24/04/2020 - 15:38:12 WIB
SULUHRIAU- Andi Taufan Garuda Putra mundur dari jabatannya sebagai Staf Khusus milenial Presiden Jokowi. Ia mengajukan surat pengunduran diri ke Jokowi pada 17 April 2020.
Merespons hal itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengapresiasi mundurnya Andi Taufan secara baik-baik. Hanya saja, dia menilai perlu dicek kembali mundurnya Andi sebagai stafsus, menyusul Adamas Belva.
"Pertama, apresiasi. Kedua, perlu dicek apakah ada tekanan," kata Mardani kepada wartawan, Jumat (24/4/2020).
Mardani menilai, ada kesalahan di dalam pengangkatan stafsus milenial. Sebab dalam waktu dekat ada dua anak muda yang jadi Staf Khusus Presiden Jokowi mengundurkan diri. Pertama Adamas Belva Syah Devara, disusul Andi Taufan Garuda Putra.
"Ini menunjukkan pengangkatan stafsus punya banyak catatan. Sudah dua yang mundur. Bisa jadi ada lagi, komen saya, yang salah bukan prajurit, tapi jenderalnya. Pak Presiden perlu bertanggung jawab pada pembinaan stafsusnya," tutur Mardani.
Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Belva Devara mundur setelah publik menyorot masuknya starup Ruangguru lewat Skill Academy sebagai salah satu mitra pelatihan Kartu Prakerja, tanpa tender.
Belva akhirnya mengajukan pengunduran diri sebagai Stafsus Presiden Jokowi pada 15 April 2020. Surat itu diterima Jokowi dua hari setelahnya.
Setelah itu, Andi Taufan mengikuti jejak Belva Devara mengundurkan diri dari Stafsus Presiden. Dia mengajukan surat pengunduran diri ke Jokowi pada 17 April 2020.
Andi Taufan mundur setelah membuat heboh karena mengirim surat ke camat seluruh Indonesia. Surat Nomor 003/S-SKP-ATGP. [okz,jan]