Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Nasional
Indonesia Dinilai Belum Bisa Terapkan New Normal Nasional

Nasional - - Sabtu, 13/06/2020 - 12:57:04 WIB

SULUHRIAU-- Organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan beberapa kriteria bagi negara-negara yang ingin menerapkan new normal atau kenormalan baru.

Ssalah satu kriterianya adalah negara tersebut sudah terbukti bahwa transmisi Covid-19 telah terkontrol. Sementara Indonesia, dinilai belum bisa menerapkan kenormalan baru atau new normal secara nasional.

"Secara nasional Indonesia belum bisa menerapkan new normal, tapi mungkin bisa menerapkan per provinsi atau per kota," ujar Perwakilan Kelompok Kerja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Erlina Burhan dalam diskusi online dengan tema, diskusi Kesiapan Normal Baru, Distorsi Informasi Saat Normalisasi, Jumat (12/6/2020).

Menurut Erlina Burhan kriteria untuk bisa menerapkan kenormalan baru, diantaranya, Indonesia harus sudah terbukti bahwa transmisi Covid-19 telah terkontrol.

Kapasitas sistem kesehatan mampu untuk mendeteksi, menguji, mengisolasi, dan menangani setiap kasus, serta menelusuri kontak. Kemudian mengurangi risiko wabah pada tempat berisiko tinggi, seperti fasilitas kesehatan, rumah lansia dan pemukiman padat.

"Juga adanya upaya pencegahan harus diterapkan di tempat kerja, sekolah, dan tempat umum lain. Serta risiko penyebaran kasus imported dapat dikendalikan dan masyarakat sepenuhnya diedukasi, serta ikut berperan dan diberdayakan dalam masa transisi ini," ucapnya.

Sedangkan Indonesia, update kasus hingga saat ini masih meningkat. Bahkan beberapa rekor jumlah kasus positif baru terpecahkan. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat tetap mentaati protokol kesehatan dan waspada. Maka masyarakat sepenuhnya diedukasi, serta ikut berperan dan diperdayakan dalam transmisi.

"Sekarang masyarakat ada di garda depan di masa pandemi Covid-19. Jadi masyarakat kunci utama, tapi pemerintah harus berikan fasilitas dan mengawal bahwa itu harus terjadi," tutupnya.

Sumber: republika.co.id
Editor: Jandri







 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved