Kamis, 28 Maret 2024
303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan | Guru SD Ditemukan Membusuk di Desa Rimbo Panjang, Diduga Ini Penyebab Korban Meninggal
 
Sosial Budaya
Muhammadiyah Sarankan Shalat Idul Adha di Rumah

Sosial Budaya - - Rabu, 24/06/2020 - 17:51:41 WIB

SULUHRIAU- Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengeluarkan tuntunan sejumlah ibadah yang terkait Idul Adha 1441 Hijriah pada masa pandemi Covid-19.

Salah satunya, menyarankan pelaksanaan Sholat Idul Adha tidak di lapangan atau masjid.

Sekretaris PP Muhammadiyah, Dr Agung Danarto, mengatakan agenda Sholat Idul Adha di lapangan atau masjid sebaiknya ditiadakan atau tidak dilaksanakan. Ia menilai, pada masa pandemi ini sebaiknya sholat dilakukan di rumah.

"Bagi yang menghendaki dapat dilakukan di rumah masing-masing bersama anggota keluarga, dengan cara yang sama seperti Sholat Id di lapangan (atau di masjid)," kata Agung Rabu (24/6/2020).

Namun, ia menuturkan, bagi yang berada di daerah-daerah aman atau tidak terdampak seperti zona hijau, Shalat Id dapat dilakukan di lapangan kecil. Atau, lokasi terbuka sekitar tempat tinggal, dan tetap terapkan protokol.

Kemudian, ia menyarankan umat Islam tetap melaksanakan puasa arafah pada 9 Zulhijah. Terlepas akan ada atau tidak adanya ibadah haji di Makkah karena Rasulullah SAW sudah terbiasa berpuasa pada 9 Zulhijah.

Selain itu, soal jatuhnya Idul Adha pada hari Jumat, bagi yang berhalangan dibolehkan tidak melakukan sholat jumat. Tapi, ia mengingatkan, pada masa Nabi Muhammad SAW sendiri sekalipun bersamaan sholat jumat tetap dilakukan.

"Prinsipnya, tetap kita melaksanakan ibadah-ibadah terkait Idul Adha, tapi kerumunan sedikit mungkin dan durasi pelaksanaannya sependek mungkin," ujar Agung.

Terkait shalat Jumat pada Idul Adha, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Prof Syamsul Anwar menekankan, Rasulullah SAW memang pernah membolehkan sholat jumat pada saat Idul Adha tidak perlu dilaksanakan.

"Tapi, sholat jumatnya diganti dengan sholat dzuhur," kata Syamsul.

Syamsul menambahkan, pada zaman Rasulullah SAW keringanan itu diberikan tanpa adanya suatu keadaan darurat tertentu.

Karenanya, ia merasa, jika keadaan darurat seperti wabah tentu saja anjurannya menjadi lebih kuat.

Sumber: republika.com
 Editor : Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved