Jum'at, 29 Maret 2024
Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
 
Ekbis
Antisipasi Karhutla di Musim Kemarau, Tahun ini BRG Bangun 53 IPG di Riau

Ekbis - - Minggu, 05/07/2020 - 09:46:36 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Upaya mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada musim kemarau,  Badan Restorasi Gambut (BRG) terus membangun infrastruktur pembasahan gambut (IPG).

Sampai tahun 2019 IPG yang sudah terbangun di Riau sebanyak 1.422 sekat kanal dan 1.125 sumur bor,  sedangkan untuk tahun 2020 ini akan dibangun 53 IPG di Riau.

Deputi Bidang Edukasi,  Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut,  Republik Indonesia, Myrna A Safitri dalam diskusi virtual yang ditaja Aji Indonesia mengatakan, dalam penanganan Karhutla, elemen pecegahan adalah langkah terbaik  dan perlu dilakukan bersama-sama, karena itu selain pemantauan dengan peranti pemantau sipalaga  dan alat tma (tinggi muka air) sebanyak 52 unit di riau (tma: tinggi muka air), pelaksanaan tmc (teknologi modifikasi cuaca) yang sudah dilakukan dalam 2 periode (maret-mei) cukup membantu mengurangi risiko terjadinya karhutla serta menjaga kelembaban lahan gambut.

Hal tersebut terbukti dengan penurunan karthutla di Riau pada 2020 (1.158 hektar) sebanyak 63% dibandingkan dengan tahun 2019 (3.125 hektare).

Berbagai langkah tersebut perlu ditindaklanjuti sesuai dengan tujuan secara umum pemulihan gambut dan keterlibatan multi pihak untuk menggalang dukungan dan komitmen bersama untuk keberhasilan restorasi gambut serta mendorong aksi bersama dalam rangka restorasi ekosistem gambut.

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Nencana Daerah Provinsi Riau, Edwar Sanger menjelaskan Riau sudah menetapkan status siaga darurat karhutla selama 264 hari mulai 11 Februari sampai dengan 31 Oktober 2020, sedangkan luasan lahan terbakar dari januari-juni 2020 seluas 1.158 hektare.

Pemrov Riau resmi meminta bantuan dari pemerintah pusat untuk menjalankan operasi hujan buatan guna mengatasi karhutla yang sudah mulai terjadi awal Juli ini. (slt)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved