Jum'at, 26 April 2024
Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau | Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian | laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024
 
Pendidikan
Banjir Kritikan, Mendikbud Nadiem Makarim Evaluasi Program Organisasi Penggerak

Pendidikan - - Jumat, 24/07/2020 - 23:40:20 WIB

SULUHRIAU– Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan melakukan evaluasi lanjutan untuk menyempurnakan Program Organisasi Penggerak (POP).

Hal itu akan dilakukan dengan melibatkan para pakar pendidikan, dari berbagai organisasi kemasyarakatan dan lembaga negara.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan, penyempurnaan dan evaluasi lanjutan ini dilakukan setelah pemerintah menerima masukan dari berbagai pihak.

"Saya berterima kasih atas berbagai masukan yang ada. Kita semua sepakat bahwa Program Organisasi Penggerak merupakan gerakan bersama masyarakat untuk memajukan pendidikan nasional," kata Nadiem dalam keterangan tertulisnya, Jumat, (24/7/2020).

Nadiem memastikan, Kemendikbud akan semakin melibatkan peran organisasi-organisasi yang selama ini telah ikut andil, dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. "Tanpa peran aktif organisasi dengan sejarah perjuangan yang panjang, pencapaian pendidikan kita tidak mungkin sampai pada titik ini," ujarnya.

Nadiem pun merinci proses evaluasi lanjutan yang sedang disiapkan, termasuk tentang tata laksana POP ini yang dirancang untuk meliputi aspek verifikasi lebih ketat, mengenai kredibilitas organisasi peserta program yang ada di dalamnya. Hal itu termasuk untuk memerhatikan rekam jejak integritas dari organisasi tersebut, koordinasi keamanan, dan keselamatan pelaksanaan program selama masa pandemi COVID-19.

"Serta menerapkan proses audit keseluruhan dari proses yang telah dilakukan. Semuanya dilandasi semangat agar visi awal POP bisa terlindungi secara berkelanjutan," kata Nadiem.

Dia memastikan, organisasi penggerak juga tidak perlu khawatir dengan evaluasi lanjutan dan penyempurnaan program ini. Pemerintah pun, menurut Nadiem, akan terus berkomitmen, untuk mengupayakan prinsip gotong royong di segala aspek. "Baik dalam menyelenggarakan berbagai program, dan mencapai tujuan kita bersama," ujarnya.

Program Organisasi Penggerak dirancang, agar Kemendikbud dapat belajar dari inovasi-inovasi pembelajaran terbaik yang selama ini sudah digerakkan masyarakat. Kemendikbud memberikan dukungan untuk memperbesar skala gerakan, agar dapat dimanfaatkan secara lebih luas.

Saat ini, 4.464 organisasi telah mendaftar di program POP, untuk kemudian mengikuti proses evaluasi proposal yang terdiri atas seleksi administrasi, substansi dan verifikasi. Program ini nantinya akan fokus kepada berbagai upaya pengembangan literasi, numerasi, dan karakter di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Sumber: Viva.co.id
Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved