Jum'at, 29 Maret 2024
Viral Tapir Masuk ke Wilayah Perumahan Family Residence, BBKSDA Riau Lakukan Pemantauan | PHR Kembali Gelar Lomba Karya Jurnalistik PENA untuk Wartawan Riau | Mesjid Taqwa Muhammadiyah Tuah Madani Gelar Shalat Jumat Perdana | Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres
 
Kesehatan
Bahaya, Produksi Vaksin COVID-19 Disebut Bikin Hiu Punah

Kesehatan - - Minggu, 27/09/2020 - 18:43:24 WIB

SULUHRIAU- Produksi vaksin COVID-19 ternyata dilaporkan bisa mengancam populasi hiu. Para ahli konservasi memperingatkan saat ini setengah juta hiu menghadapi ancaman pembantaian karena perusahaan obat berlomba memproduksi vaksin corona yang dibuat dari organ hati hiu.

Diketahui, bahan utama dalam beberapa bentuk vaksin yang sekarang sedang dikembangkan adalah squalene yakni, minyak alami yang didapatkan dari hiu.

Salah satunya adalah perusahaan farmasi GlaxoSmithKline yang menggunakan shark squalene sebagai bahan pembantu produksi zat yang digunakan untuk membuat respons kekebalan yang lebih kuat dalam vaksin flu.

Mei 2020 lalu, mereka menyatakan akan memproduksi satu miliar dosis bahan berbasis hiu untuk penggunaan potensial dalam vaksin COVID-19.

Kelompok kampanye Shark Allies yang berbasis di Amerika Serikat mengatakan fakta ini merupakan bencana bagi hiu dan manusia dan dapat mendorong spesies tersebut ke ambang kepunahan.

Kelompok itu juga telah mengeluarkan petisi online yang mendesak para ilmuwan untuk berhenti menggunakan hiu dalam vaksin COVID-19. Sebaliknya, mereka ingin pembuatan vaksin menggunakan alternatif nabati yang berkelanjutan, untuk menyelamatkan hiu dari pemusnahan.

Dilansir dari The Sun, Minggu, 27 September 2020, sekitar 3.000 hiu mati dibutuhkan untuk membuat satu ton squalene. Ahli konservasi memperkirakan mengimunisasi populasi dunia hanya dengan satu dosis vaksin virus corona dengan squalene saja akan menyebabkan pemusnahan 250 ribu ekor hiu. Jumlah ini berlipat ganda menjadi setengah juta, jika dua dosis diperlukan untuk melindungi orang dari COVID-19.

"Squalene yang terbuat dari minyak hati hiu paling sering digunakan karena murah dan mudah didapat, bukan karena lebih efektif dari sumber lain. Ini bisa menyebabkan potensi bencana bagi hiu, karena sumber daya ini tidak berkelanjutan dan tidak dapat diandalkan untuk produksi massal vaksin COVID-19," ujar pihak Shark Allies.

Hampir 9.000 orang telah menandatangani petisi kelompok yang berbasis di California ini. Ahli konservasi memperkirakan lebih dari tiga juta hiu dibunuh setiap tahun untuk mendapatkan minyak hati mereka untuk berbagai keperluan, termasuk kosmetik dan oli mesin. (vvc,src)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved