Kamis, 25 April 2024
laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya
 
Daerah
Pemkab Meranti Klaim Berhasil Turunkan Angka Stunting di 12 Locus dari 16

Daerah - - Senin, 12/10/2020 - 20:12:17 WIB

SULUHRIAU, Meranti- Kerjasama seluruh OPD dilingkungan Pemkab. Meranti dalam menuntaskan kasus Stunting mulai menuai hasil, terbukti dari 16 Desa yang menjadi Locus kasus stunting 12 diantaranya angka Stunting berhasil ditekan.

Hal ini terungkap dalam Rapat Persiapan Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Pencegahan dan Penurunan Stunting Kabupaten Kepulauan Meranti yang digelar diruang Rapat Melati Kantor Bupati, Senin, (12/10/2020).

Rapat yang melibatkan semua OPD terkait dalam penuntasan kasus Stunting di Meranti langsung dipimpin oleh Sekdakab Meranti Dr. Kamsol MM.

Rakor juga dihadiri Kadiskes Kep. Meranti, dr. Misri Hasanto, M.Kes, Kadis Sosial, Agusyanto, Kadis LHK Irmansyah, Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan M. Arif, Sekretaris BPMPD Meranti Edi M Nur, Kepala Bappeda Kep. Meranti yang diwakili Sekretaris Bappeda, Randof, Perwakilan Dinas PUPR, Sekretaris Disdik Meranti Syarifah Zuma, Perwakilan Kecamatan Tebing Tinggi dan lainnya.

Dalam Rakor tersebut seperti dijelaskan Kadiskes Meranti Misri Hasanto, kondisi geografis Meranti yang berada diwilayah perbatasan, dan terluar dengan tingkat kemiskinan yang masih cukup tinggi sangat berpotensi memunculkan kasus Stunting.

“Sedangkan yang kita petakan dari akhir 2019, itu ditemukan 16 Locus stanting di Meranti, sehingga di tahun 2020 ini menurut saya fokus kita sebaiknya di 16 lokus ini saja,” ujar Misri.

Lebih lanjut Misri dipaparkan Misri, dari delapan aksi, ada empat aksi saja yang dipakai untuk menurunkan angka stunting di Meranti, di antaranya lewat peraturan bupati, peran desa, peran serta masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat lewat kader posyandu, agar masyarakat desa lebih peduli dengan anak-anak yang terkena stunting alhasil dari 16 Desa Locus Stunting, 12 diantaranya angka Stunting berhasil ditekan.

Hal ini mendapat apresiasi dari pihak Bappeda Meranti yang disampaikan oleh Sekretaris Bappeda Randolf, dijelaskannya dari 16 desa yang menjadi lokus stanting, ada 12 desa yang mengalami penurunan, 3 desa yang naik, dan 1 desa yang tetap.

"Terima kasih atas kerjasama semua OPD dalam menuntaskan kasus Stunting di Meranti, berhasil menekan angka Stunting di 12 Desa," ucap Randolf.

Apresiasi yang sama juga disampaikan oleh Sekda Meranti, Dr Kamsol MM , ia juga berharap di tiga desa lokus yang mengalami kenaikan, dan satu desa yang tetap, bisa terus diintervensi guna menurunkan angka stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Kita berharap intervensi Stunting terus dilakukan hingga kasus Stunting di Meranti menjadi 0," pungkasnya. (hpm)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved