Kamis, 28 Maret 2024
303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan | Guru SD Ditemukan Membusuk di Desa Rimbo Panjang, Diduga Ini Penyebab Korban Meninggal
 
Ekbis
Anthony Salim, Miliarder Berduit Rp77 Triliun di Balik Indomaret

Ekbis - - Jumat, 04/12/2020 - 20:19:31 WIB

SULUHRIAU- Nama Anthony Salim tak asing dikalangan investor saham. Dia adalah CEO Salim Group, sebuah perusahaan yang dijalankan keluarga dengan investasi di bidang makanan, perbankan, dan telekomunikasi.

Diliris dari Forbes Jumat (4/12/2020), dilansir  Okezone.com kekayaan bersih yang Anthony pada tahun 2019 mencapai USD5,5 miliar atau setara Rp77,72 triliun (mengacu kurs Rp14.131 per USD).

Salim Group juga memiliki sekitar 41% saham perusahaan investasi di Hong Kong, First Pacific yang memiliki aset USD 20,9 miliar di enam negara.

Saudara laki-laki Anthony Salim, Andree Halim merupakan Wakil Presiden dari QAF, perusahaan pembuat roti di Singapura.

Sementara, saudara perempuannya, Mira merupakan pendiri dari distributor produk Indofood di China. Selama krisis ekonomi tahun 1997 hingga 1998, Salim Group kehilangan Bank Central Asia (BCA) yang dijual ke keluarga Hartono, orang terkaya di Indonesia.

Anthoni Salim juga merupakan CE0 dari Indofood, produsen Indomie yang menjadi pemimpin pasar mi instan di dunia. Nilai penjualan perusahaan tersebut mencapai USD5,1 miliar.

Bapak tiga anak itu juga memutuskan untuk melebarkan sayapnya dengan merintis usaha waralaba bernama PT Indomarco Prismatama (Indomaret Group) sejak tahun 1998.

Terhitung, kini terdapat 28 kantor cabang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Bahkan gerainya pun sudah ada sebanyak 16.336 yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air.

Kini, industri retailnya seperti Indofood sepertinya tak gentar meski ada krisis akibat pandemi Covid-19. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), yang mana membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi pada akhir September 2020 sebesar 2% menjadi Rp58,78 triliun.

Besaran tersebut dibandingkan Rp57,85 triliun tahun lalu. Adapun laba usaha naik 21% menjadi Rp8,63 triliun dari Rp7,15 triliun. Bahkan, marjin laba usaha meningkat menjadi 14,7% dari 12,4%.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthony Salim mengatakan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 6% menjadi Rp3,75 triliun dari Rp3,53 triliun, dan marjin laba bersih naik menjadi 6,4% dari 6,1%. Core profit meningkat 26% menjadi Rp4,34 triliun dari Rp3,44 triliun.

“Di tengah-tengah tantangan global yang terus berlanjut, ketangguhan model bisnis kami dapat menjaga konsistensi pertumbuhan dan peningkatan kinerja di periode sembilan bulan tahun 2020 ini," kata Anthoni, Jakarta, Senin (30/11/2020).

Sementara itu, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk merilis laporan keuangan pada kuartal III-2020. Perusahaan berkode emiten DNET itu tercatat labanya turun hingga 72,92% dari Rp265,84 miliar pada tahun 2019 menjadi Rp71,98 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (3/12/2020), pendapatan perusahaan naik sebesar 102,83% dari Rp156,05 miliar per September 2019 menjadi Rp316,51 miliar per September 2020. (***)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved