Kamis, 25 April 2024
KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya | Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan Presiden-Wakil Presiden 2024-2029 | Maju Pilgubri, Edy Natar Nasution Daftar di Partai Demokrat Riau
 
Sosial Budaya
Tahun 2030 Umat Islam akan Jalani Tiga Kali Hari Raya, Begini Penjelasannya

Sosial Budaya - - Kamis, 13/05/2021 - 19:37:17 WIB

SULUHRIAU– Hari ini umat Islam se-Dunia merayakan lebaran tahun 2021 atau Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah, walau dalam kondisi pandemi Covid-19.

Berbicara mengenai lebaran, pernahkah Anda membayangkan umat Islam se-Dunia akan mengalami tiga kali hari raya dalam setahun?

Ya, 9 tahun akan datang atau tepatnya tahun 2030, bulan Ramadan dan Syawal diprediksi terjadi dua kali dalam setahun.  Artinya, pada tahun itu umat Islam mengalami tiga kali hari raya, yakni dua idul fitri dan satu idul adha.

Ibrahim Al Jarwan, anggota Federasi Arab di bidang Ilmu Antariksa dan Astronomi mengatakan, kalendar Islam menggunakan sistem penanggalan Kalendar Qomariyah atau Hijriyah, secara konsisten bergerak sekitar 11 hari lebih pendek dari sistem penanggalan Kalendar Syamsiah atau Masehi.

Pada tahun 2030, jelas Ibrahim, puasa pertama atau tanggal 1 Ramadan akan dimulai pada tanggal 5 Januari 2030 Masehi atau 1451 Hijriyah.

‘’Kemudian bulan Ramadan yang kedua, diprediksi akan dimulai tanggal 26 Desember 2030 Masehi atau 1452 Hijriyah,’’ sebutnya seperti dilansir dari surat kabar Dubai, Gulf News.

Ada sejumlah fakta tentang sistem Kalendar Hijriyah dan Masehi. Kalendar Hijriyah yang di dalamnya terdapat berbagai bulan seperti Muharam, Safar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadan, Syawal, Zulqaidah dan Zulhijjah, memiliki perbedaan dengan Kalendar Gregorian atau Masehi.

Kalendar Hijriyah memiliki 11 hari lebih sedikit daripada Kalendar Gregorian atau Masehi. Kedua sistem kalendar tersebut akhirnya akan bertemu satu sama lain pada lingkaran penuh dan mengulangi sistem penghitungan mereka sendiri.

‘’Perbedaan itulah yang menyebabkan terjadinya Ramadan atau Lebaran dapat terjadi hingga dua kali dalam setahun pada 2030 nanti.’’

Menurutnya, Kalendar Hijriyah butuh waktu sekitar 33 tahun untuk dapat melewati secara penuh semua tanggal pada sistem Kalendar Gregorian, dan kejadian serupa diperkirakan akan terjadi kembali pada tahun 2063.

Diketahui, Kalendar Gregorian adalah kalendar yang paling banyak dipakai di seluruh dunia pada saat ini.

Kalendar Gregorian merupakan modifikasi dari kalendar Julius. Yang pertama kali mengusulkannya ialah Dr. Aloysius Lilius dari Napoli-Italia dan disetujui oleh Paus Gregorius XIII, pada tanggal 24 Februari 1582. (SULUHRIAU– Hari ini umat Islam se-Dunia merayakan lebaran tahun 2021 atau Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah, walau dalam kondisi pandemi Covid-19.

Berbicara mengenai lebaran, pernahkah Anda membayangkan umat Islam se-Dunia akan mengalami tiga kali hari raya dalam setahun?

Ya, 9 tahun akan datang atau tepatnya tahun 2030, bulan Ramadan dan Syawal diprediksi terjadi dua kali dalam setahun.  Artinya, pada tahun itu umat Islam mengalami tiga kali hari raya, yakni dua idul fitri dan satu idul adha.

Ibrahim Al Jarwan, anggota Federasi Arab di bidang Ilmu Antariksa dan Astronomi mengatakan, kalendar Islam menggunakan sistem penanggalan Kalendar Qomariyah atau Hijriyah, secara konsisten bergerak sekitar 11 hari lebih pendek dari sistem penanggalan Kalendar Syamsiah atau Masehi.

Pada tahun 2030, jelas Ibrahim, puasa pertama atau tanggal 1 Ramadan akan dimulai pada tanggal 5 Januari 2030 Masehi atau 1451 Hijriyah.

‘’Kemudian bulan Ramadan yang kedua, diprediksi akan dimulai tanggal 26 Desember 2030 Masehi atau 1452 Hijriyah,’’ sebutnya seperti dilansir dari surat kabar Dubai, Gulf News.

Ada sejumlah fakta tentang sistem Kalendar Hijriyah dan Masehi. Kalendar Hijriyah yang di dalamnya terdapat berbagai bulan seperti Muharam, Safar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadan, Syawal, Zulqaidah dan Zulhijjah, memiliki perbedaan dengan Kalendar Gregorian atau Masehi.

Kalendar Hijriyah memiliki 11 hari lebih sedikit daripada Kalendar Gregorian atau Masehi. Kedua sistem kalendar tersebut akhirnya akan bertemu satu sama lain pada lingkaran penuh dan mengulangi sistem penghitungan mereka sendiri.

‘’Perbedaan itulah yang menyebabkan terjadinya Ramadan atau Lebaran dapat terjadi hingga dua kali dalam setahun pada 2030 nanti.’’

Menurutnya, Kalendar Hijriyah butuh waktu sekitar 33 tahun untuk dapat melewati secara penuh semua tanggal pada sistem Kalendar Gregorian, dan kejadian serupa diperkirakan akan terjadi kembali pada tahun 2063.

Diketahui, Kalendar Gregorian adalah kalendar yang paling banyak dipakai di seluruh dunia pada saat ini.

Kalendar Gregorian merupakan modifikasi dari kalendar Julius. Yang pertama kali mengusulkannya ialah Dr. Aloysius Lilius dari Napoli-Italia dan disetujui oleh Paus Gregorius XIII, pada tanggal 24 Februari 1582. (sbc)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved