Sabtu, 27 April 2024
Pelaku Pembunuhan Wanita Tanpa Busana di Kampar Ditangkap, Ini Motifnya | 1.500 CJH Riau Ikuti Launching Senam Haji dan Launching Batik Haji | Sambut Tokoh-tokoh Kampar di Pekanbaru, Pj Bupati Dukung Bagholek Godang Masyarakat Kampar | Polsek Tambang Tangkap Pelaku Narkoba di Depan SPBU Rimbo Panjang | Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis!
 
Kesehatan
WHO Izinkan Vaksin Sinovac untuk Penggunaan Darurat

Kesehatan - - Rabu, 02/06/2021 - 11:03:50 WIB

SULUHRIAU– Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyetujui vaksin COVID-19 Sinovac Biotech bikinan China untuk penggunaan darurat.

Dengan pengakuan WHO dinilai menambah kepercayaan global yang saat ini masih dilanda pandemi.

Dikutip dari South China Morning Post, Rabu 2 Juni 2021, keputusan WHO tersebut bisa membantu sejumlah pemerintah negara yang kesulitan atau kekurangan dosin vaksin untuk rakyatnya.

Laporan Straits Times yang mengutip Reuters dilansir dari Viva, keputusan WHO sebagai sinyal keamanan dan kemanjuran produk dari China tersebut.

Sinovac berpeluang masuk dalam program Covax yang digagas WHO. Program ini untuk menjamin keseteraan akses global terutama negara-negara miskin dan berkembang mendapatkan vaksin COVID-19.

Dalam pernyataan, panel ahli independen menyampaikan vaksin Sinovac direkomendasikan untuk orang dewasa di atas 18 tahun, dengan dosis kedua dua hingga empat pekan kemudian.

Dalam penjelasan itu, tak ada batasan usia atas. Sebab,  merujuk data justru menunjukkan kemungkinan memiliki efek perlindungan terhadap kalangan orang tua.

Adapun dari WHO menjelaskan hasil efikasi menunjukkan Sinovac bisa mencegah penyakit pada 51 persen dari penerima yang divaksin. Selain itu, Sinovac juga dinilai bisa mencegah COVID-19 lebih parah.

Lalu, pengakuan dari Kelompok Ahli Penasihat Strategis (Sage) menyampaikan dalam dokumen tinjauannya bahwa Sinovac memiliki kemanjuran.

Hal ini merujuk uji klinis hingga fase tiga di berbagai negara yang sudah melakukannya. Kemanjuran itu disebut berkisar antara 51 persen hingga 84 persen.

Kemudian, Kementerian Kesehatan Indonesia melapokan pada 12 Mei dalam penelitiannya terhadap 120.000 petugas kesehatan penerima vaksin menemukan bahwa 94 persen efektif dalam mencegah penyakit simtomatik. (vvc)

Editor: Jandri







 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved