Senin, 20 Mei 2024
Ade Hartati Rahmat Konsolidasi dengan Ketua-ketua DPC PAN dan Dua Ormas di Pekanbaru | Diikuti 155 Pembalap Motor, Pj Sekda Kampar Buka Kejurnas Motoprix Region A Sumatra Putaran II Riau | Miliki Narkoba, Pria Gondrong Warga Desa Penghidupan takk Berkutik Ditangkap Dicokok Polisi | Kabar Duka, Tokoh Pers dan Perfilman Nasional Prof Salim Said Meninggal Dunia | Terungkap, Wanita Diduga Lesbi Pelaku Penikaman Milik Group LGBT Sejak SMA | Sempat Tertunda, Jemaah Haji Atas Nama Atun Jaali Genggam Akhirnya Berangkat Hari Ini ke Tanah Suci
 
Ekbis
Ini Biang Kerok Harga Telur-Daging Ayam 'Menggila'

Ekbis - - Selasa, 11/07/2023 - 09:34:43 WIB

SULUHRIAU- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan penyebab melonjaknya harga daging dan ayam.

Seperti diketahui, harga daging ayam dan telur saat ini memang sedang melonjak gila-gilaan.

Bahkan, di beberapa wilayah Indonesia, termasuk DKI Jakarta, harga daging ayam ras melonjak bahkan tembus Rp50 ribu per kg dan telur ayam berkisar Rp32-33 ribu per kg.

Ternyata, kata dia, kenaikan harga saat ini efek domino anjloknya harga sejak akhir tahun 2022.

"Ya memang akhir-akhir ini (harga sembako) agak naik sedikit ya. Pertama ayam dan telur, kalau layer stabil. Kenapa? Karena ayam dan telur ini sudah hampir berbulan-bulan harganya di bawah harga patokan.

Seharusnya Rp27.000-28.000 (per kg), sampai Lebaran kemarin masih Rp28.000, Rp26.000, Rp25.000 (per kg)," kata Zulhas.

"Sehingga pengusaha telur rugi, akibatnya apa? Indukannya dipotong, dijual agar produksi telurnya berkurang, ini butuh waktu. Begitu berkurang kan harga jadi naik," tambahnya.

Penyebab serupa, jelas Zulhas, terjadi pada harga daging ayam.
"Nah ayam itu kita sudah beri harga patokan , Rp36.000-Rp38.000, kemarin mulai Tahun Baru, Natalan, sampai Lebaran, Rp32.000 per kg. Berarti rugi kan? Penggemuk ayam itu rugi," katanya.

"Apa yang terjadi? Ada cutting namanya, telur belum matang dia matiin, akibatnya suplai berkurang. Suplai berkurang, otomatis, permintaan tetap harga jadi naik
Itu yang terjadi, saya kita perlu waktu," jelas Zulhas.

Karena itu, Zulhas kemudian memprediksi, harga daging dan telur ayam akan kembali normal setidaknya dalam sebulan ke depan.

"Mungkin sebulanan lah, induknya ini kan tumbuh lagi, bertelur lagi. Ya saya kira (akhir Juli), sebelum akhir Juli sudah," katanya.

Seperti diketahui, pemerintah lewat Badan Pangan Nasional (Bapanas) menetapkan harga acuan sejumlah bahan pangan, termasuk daging dan telur ayam.

Dengan menetapkan Harga Acuan Pembelian di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen Komoditas Kedelai, Bawang Merah, Cabai Rawit Merah, Cabai Merah Keriting, Daging Sapi/Kerbau, dan Gula Konsumsi.

Ditetapkan Kepala Badan pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi pada 20 Desember 2022. Peraturan tersebut berlaku mulai tanggal diundangkan, 20 Desember 2022.

Sumber: Economic Update CNBC Indonesia
Editor: Jandri






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved