Minggu, 28 April 2024
Pembukaan Gebyar Gernas BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Bakal Dihadiri Sejumlah Menteri | Polisi Diadang Sekumpulan Warga Pangeran Hidayat Saat Gerebek Kampung Narkoba | UMRI Puncaki Proposal Lolos Terbanyak Program P2MW Kemendikbudristek Tahun 2024 | Mandi di Sungai Desa Kualu Nenas, Bocah 9 Tahun Tenggelam dan Ditemukan Meninggal | HUT ke-78 TNI AU, Ribuan Warga Antusias Saksikan Berbagai Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbar | Pekanbaru Raih Juara Umum MTQ XLII tahun 2024 Tingkat Provinsi Riau di Dumai
 
Metropolis
Mulai 16 Juli 2023, Penumpang Naik Bus TMP Wajib Bayar Ongkos Non Tunai

Metropolis - - Rabu, 12/07/2023 - 22:10:33 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Terhitung tanggal 16 Juli 2023 pembayaran ongkos naik bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) tak bisa lagi secara tunai. Semuanya wajib dibayarkan secara non tunai.

"Hanya sampai tanggal 15 Juli kita menerima tunai, diatas tanggal itu sudah wajib non tunai. Pembayaran bisa pakai kartu Brizzi atau juga QRIS," ujar Kepala UPT Bus TMP Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru, Sarwono, Rabu (12/7/2023).

Ia mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi untuk pembayaran non tunai kepada masyarakat.

Namun di sisi lain Sarwono tidak menampik ada pengaruh penurunan penumpang sekitar 20 pasca lounching pembayaran non tunai pada tanggal 23 Juni lalu.

"Memang ada turun, sekitar 10-20 persen," ujar Kepala UPT Bus TMP Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru, Sarwono, Rabu (12/7/2023).

Ia mengatakan untuk penurunan ini memang cukup lumayan. Tapi dirinya mengaku tak terlalu mempermasalahkan hal tersebut, karena saat ini sudah mulai normal kembali.

"Jadi memang kadang-kadang ada masalah sinyal juga dari BRI jadinya lambat. Itu juga jadi penyebabnya. Karena kan untuk saat ini memang baru kartu Brizzi (dari BRI) saja yang bisa, sementara kartu lain tak bisa. Kalau semua pembayaran butuh integrator dan ternyata integrator ini berbayar," katanya.

Namun untuk pembayaran QRIS bisa dilakukan untuk semua dompet digital. Mulai Dana, OVO, Shopeepay, dan lain sebagainya.

"Sedangkan kalau untuk kartu e-money nya memang baru bisa Brizzi saja," sebutnya.

Dikatakan masa sosialisasi tiga bulan, tapi bukan berarti selama tiga bulan itu masyarakat bisa membayar dengan tunai.

"Sosialisasi yang dilakukan salah satunya adalah dengan kita menjual kartu juga di dalam bus. Jadi bagi masyarakat yang tidak punya kartu bisa membelinya," ujarnya.

Diakui Sarwono, sejak launching pembayaran non tunai pada tanggal 23 Juni lalu, hingga kini memang masih banyak kendala yang dihadapi.

"Masyarakat masih banyak yang belum patuh, masih banyak yang tetap bayar pakai non tunai," ucapnya.

Pihaknya juga telah meminta BRI agar kartu Brizzi bisa dijual didalam bus TMP. Jadi pramugara yang akan menjualkan di dalam bus TMP.

"Sekarang tentu tinggal keseriusan BRI dan juga masyarakat, karena kalau kami hanya sebagai pelaksana dari kebijakan bank Indonesia saja kan," ucapnya.

Disampaikan Sarwono, untuk saat ini kartu yang bisa digunakan memang hanya Brizzi. Namun kalau dompet digital bisa semua.

"Kalau kartu Brizzi itu dijual dengan harga Rp25 ribu dengan isi saldo Rp5 ribu. Jadi kartu dijual 20 ribu. Kami sebenarnya berharap juga agar BRI bisa menekan harga kartu supaya masyarakat tak terbebani," tutupnya. (kmf)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved