Minggu, 19 Mei 2024
Kabar Duka, Tokoh Pers dan Perfilman Nasional Prof Salim Said Meninggal Dunia | Terungkap, Wanita Diduga Lesbi Pelaku Penikaman Milik Group LGBT Sejak SMA | Sempat Tertunda, Jemaah Haji Atas Nama Atun Jaali Genggam Akhirnya Berangkat Hari Ini ke Tanah Suci | Debit Air PLTA Koto Panjang Tinggi, Pj Bupati Kampar Himbau Masyarakat Selalu Waspada Banjir | Kasubbag TU Kemenag Pekanbaru Jenguk Jamaah Haji Kloter BTH 03 yang Tertunda Berangkat | Pj Wako Muflihun Buka Taekwondo Cup VII, Diharapkan Muncul Bibit Atlet Unggul
 
Nusantara
Air Hujan dan Daur Ulang Air Bekas Wuduk akan Dikelolah OIKN untuk Kebutuhan Air Baku IKN

Nusantara - - Minggu, 23/07/2023 - 15:32:01 WIB

SULUHRIAU-  Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) siap mengaplikasikan pengelolaan air hujan dan daur ulang air bekas wudu untuk kebutuhan air baku di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Kita siap mengaplikasikan pengelolaan air hujan dan limpasan air hujan yang cerdas, jadi nanti akan ada pemantauan berapa curah hujan yang turun di IKN Nusantara," kata Direktur Transformasi Hijau OIKN, Agus Gunawan dalam diskusi daring yang diikuti di Jakarta, Minggu (23/7/2023).

Selain itu dia jelaskan, pengelolaan air hujan ini nantinya akan peruntukkan pemanfaatannya untuk sejumlah kebutuhan.

"Limpasan air hujan juga dapat dimanfaatkan, kalau kita melihat di kantor atau rumah itu limpasan air hujan dibiarkan mengalir begitu saja sehingga tidak benar-benar termanfaatkan dengan baik, padahal ini bisa dimanfaatkan dengan disimpan dan kemudian nantinya dipanen dan digunakan ketika menghadapi musim kemarau," beber Agus.

Dengan demikian, lanjutnya, pemanfaatan air hujan dan limpasannya ini dapat dioptimalkan. Hal ini tentunya membutuhkan sistem untuk mengaturnya.

Dengan sistem (pengelolaan) yang baik maka nantinya air hujan dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kebutuhan pendingin di gedung-gedung, pengisian ulang air tanah, atau didaur ulang lagi.

Agus juga mengatakan, OIKN juga nantinya siap memperkenalkan upaya daur ulang air bekas wuduk atau istilahnya sebagai grey water di mana air tersebut sudah digunakan sekali dan belum terlalu kotor tetapi bukan untuk kebutuhan air minum dan MCK (mandi, cuci, kakus/buang air).

Air berkategori grey water ini nantinya akan diolah lagi sebagai air baku seperti untuk kebutuhan menyiram taman, sehingga tidak perlu lagi penyiraman taman dengan menyalurkan air bersih namun cukup menggunakan air hasil daur ulang.

"Itu beberapa hal yang kami siap implementasikan dan kemudian juga melakukan pemantauan terhadap sungai-sungai, dan juga menggunakan sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) di mana seluruh data yang kami kumpulkan dari pengelolaan air limbah nantinya akan dikumpulkan di data center lalu digunakan di command control yang akan mengambil kebijakan berkaitan dengan air limbah," pungkas Agus. (Ant, tvone)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved