Sabtu, 04 Mei 2024
Keji, Suami Pelaku Mutilasi Istri Sempat Tawarkan Daging Korban ke Ketua RT | Hebat!, 10 ribu Penari Riau Pecahkan Rekor Muri di Gebyar BBI BBWI Provinsi Riau 2024 | Gebyar BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Prov Riau Perhelatan Spektakuler, Pj Gubri: Ini Potensi | KPU Riau Siap Hadapi Gugatan PHPU di MK Secara Profesional dan Adil | Pj Ketua TP PKK Provinsi Riau Bersama ASPEKUR Bagikan 1.000 Paket Makanan Sehat+Susu | Pemkot Gunungsitoli Ramaikan Gebyar Gernas BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Pekanbaru
 
Internasional
India akan Mengganti Nama Negaranya Menjadi "Bharat", Mengapa?

Internasional - - Kamis, 07/09/2023 - 21:56:46 WIB

SULUHRIAU - Pemerintah India dilaporkan akan mengganti nama negara menjadi Bharat. Pergantian ini akan dilakukan dalam sidang khusus palermen pada 18-22 September 2023 mendatang.

Al Jazeera menyebut alasan pemerintah melakukan itu sebagai bentuk penghapusan kolonialisme. Hal itu pun sebenarnya sudah dilakukan di beberapa nama jalan dan daerah di India.

Perlu diketahui, nama 'Bharat' sendiri sebenarnya bukan sesuatu yang baru karena sudah tercantum di konstitusi. Jadi, pada konstitusi India terdapat dua rujukan penyebut nama negara, yakni India yang digunakan dalam bahasa Inggris dan Bharat yang diperuntukkan dalam bahas Hindi.

Ada juga 'Hindustan' untuk merujuk India dalam bahasa Urdu yang artinya "Tanah umat Hindu". Di keseharian, ketiga nama tersebut dipakai secara resmi oleh masyarakat. Namun, secara global, India menjadi nama yang paling umum digunakan.

Sebagai sebuah kata, 'Bharat' merujuk pada 'Bharata' mitologi kuno India yang kisahnya diceritakan dalam Mahabharata dari abad ke-3 Sebelum Masehi.

Jika melihat cerita kuno itu, maka diketahui ada seseorang bernama Bharata yang sukses menaklukan seluruh anak benua India dan memerintah negeri itu secara damai dan harmonis. Oleh karena itu, tanah yang dikuasai Bharata disebut Bharatavarsa.

Menurut analisis Dwijendra Narayan dalam Rethinking Hindu Identity (2014), disebutnya Bharata sebagai penguasa negeri anak benua India mengindikasikan bahwa sudah ada konsep geografis yang terintegrasi.

Maksudnya, orang-orang yang hidup di masa ribuan tahun itu sudah mengenal wilayah kini disebut sebagai India itu.

Meski begitu, sejarawan Dilip K. Chakrabarti menuliskan catatan awal dari Bharatavarsa baru tertulis dalam prasasti Hathigumpha milik Raja Kharavela (Abad 1 Sebelum Masehi). Menariknya di prasasti itu tertulis Bharatavarsa hanya berlaku di India utara, yakni bagian dari Sungai Gangga

Terlepas dari itu, menurut Dilip, tercantumnya Bharatavarsa menunjukkan kesadaran entitas geografis ihwal tanah tersebut yang jadi awal mula terbentuknya pemikiran India. Masalahnya jika mengacu pada konsep negara-bangsa di masa kini, sejauh mana lokasi Bharatavarsa?

Dilip menjelaskan bahwa ruang geografis Bharatavarsa membentuk luas hingga Afghanistan dan Pakistan di Timur, serta beberapa negara tetangga India di Barat, yakni Bangladeh, Bhutan, dan sebagainya. Bahkan, Al Jazeera menyebut ruang geografis ini mencakup juga sampai Indonesia, meski ini harus dipertanyakan lagi kebenarannya.

Sumber: CNBCIndonesia.com
Editor: Khairul





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved