Minggu, 05 Mei 2024
Sakit Hati Tak Beri Tahu Jual Tanah Orangtua, Adik Bacok Leher Abang Kandung dengan Parang | Genre Natuna Terbaik di Kepri, Wan Siswandi: Saya akan Terus Dukung Putra-putri Daerah Berprestasi | Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan | DPD PKS Pekanbaru Rekomendasikan DR Muhammad Ikhsan Balon Walikota ke DPP | KPU Riau Siap Mutakhirkan 4.854.034 DP4 untuk Pilkada 2024 | Keji, Suami Pelaku Mutilasi Istri Sempat Tawarkan Daging Korban ke Ketua RT
 
Ekbis
Pengadaan Rice Cooker, ESDM Anggarkan Rp340 Miliar dari APBN

Ekbis - - Selasa, 10/10/2023 - 16:59:04 WIB
Rice Cooker. (San Francisco Chronicle via Gett)
TERKAIT:

SULUHRIAU- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melakukan penyediaan Alat Masak Berbasis Listrik (AML) bagi rumah tangga alias rice cooker dalam waktu dekat ini.

Hal ini menyusul peraturan yang baru saja dirilis Kementerian ESDM, yakni Peraturan Menteri ESDM No.11 tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga.

Peraturan ini ditetapkan Menteri ESDM Arifin Tasrif pada 26 September 2023 dan mulai berlaku saat tanggal diundangkan, 2 Oktober 2023.

Meski tidak disebutkan spesifik aturan ini terkait penyediaan rice cooker, namun yang pasti dalam Pasal 1 Permen ESDM No.11 tahun 2023 ini disebutkan bahwa "Alat Memasak Berbasis Listrik yang selanjutnya disebut AML adalah pemanfaat tenaga listrik untuk memasak yang berfungsi untuk menanak nasi, menghangatkan makanan, dan mengukus makanan."

Penyediaan AML ini pun disebutkan "dari pemerintah yang merupakan insentif yang diberikan kepada rumah tangga yang memenuhi kriteria tertentu."

Pemberian atau hibah rice cooker ini disebutkan hanya dapat dilakukan satu kali untuk setiap penerima. Pasal 12 menyebut bahwa "Pemberian AML secara gratis hanya dilakukan 1 (satu) kali untuk setiap penerima AML."

Adapun terkait pendanaan disebutkan berasal dari anggaran Kementerian ESDM. Pasal 16 menyebutkan, "Pendanaan kegiatan Penyediaan AML bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral."

Lantas, berapa biaya yang dianggarkan pemerintah untuk pengadaan rice cooker ini?

Tak tanggung-tanggung, ternyata anggaran yang disediakan dari Kementerian ESDM untuk pengadaan rice cooker ini mencapai Rp340 miliar untuk 680.000 keluarga penerima manfaat.

Alokasi biaya yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tersebut telah tertuang dalam Pagu Anggaran Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2024, dan juga telah disetujui Komisi VII DPR, sesuai hasil Rapat Kerja pada 13 Juni 2023 lalu.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (Dirjen Gatrik) Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengungkapkan bahwa anggaran Rp 340 miliar tersebut akan segera direalisasi pemerintah pada 2023 ini.

"Ini 2023 yang kita mau jalankan," ungkap Jisman saat dikonfirmasi perihal besaran anggaran yang mencapai Rp 340 miliar untuk program pengadaan rice cooker di tahun 2023, Selasa (10/10/2023).

Untuk 2023 ini, pemerintah akan menyediakan rice cooker sebanyak 500.000 unit. Jisman menyebut, penyediaan AML ini berpotensi meningkatkan konsumsi listrik sekitar 140 Giga Watt hour (GWh) atau setara dengan kapasitas pembangkitan 20 Mega Watt (MW). Program ini juga disebut berpotensi menghemat LPG sekitar 29 juta kilo atau setara 9,7 juta tabung 3 kg.

"Program ini akan bermanfaat kepada pelanggan yang dapat menurunkan biaya sebagian memasak yang sebelumnya menggunakan LPG. Untuk Pemerintah, program ini dapat mengurangi subsidi impor LPG 3 kg yang digunakan untuk memasak. Bagi PLN program ini dapat meningkatkan penjualan listrik," imbuh Jisman.

Kementerian ESDM sebelumnya pernah tercatat mengajukan Pagu Anggaran KESDM TA 2024 sebesar Rp 340 miliar untuk 680.000 keluarga penerima manfaat (KPM). Namun, pada saat itu alokasi tersebut belum mendapatkan persetujuan Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Keuangan.

Sedangkan belum lama ini, Juru Bicara Kementerian Keuangan, Yustinus Prastowo, mengatakan pihaknya menyiapkan anggaran sebanyak Rp 347,5 miliar untuk program AML. Anggaran ini untuk membagikan rice cooker listrik ke 500.000 rumah tangga.

"Anggaran yang disiapkan untuk program peningkatan konsumsi listrik masyarakat melalui AML sebesar Rp 347,5 miliar untuk 500.000 rumah tangga," katanya seperti dilansir dari detikcom, Sabtu (7/10/2023).


Harga

Di kesempatan berbeda, Jisman juga sempat mengatakan bahwa target rumah tangga penerima rice cooker adalah pelanggan PLN atau PLN Batam berdaya 450 VA sampai dengan 1.300 VA yang berdomisili di daerah tersedia listrik 24 jam menyala, rumah tangga tersebut tidak memiliki rice cooker.

"Spesifikasi AML yang akan didistribusikan antara lain berfungsi minimal memasak nasi, menghangatkan dan mengukus dengan kapasitas sebesar 1,8 s.d. 2,2 liter," jelas Jisman.

Berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia, menilik harga rice cooker biasa (non digital) di berbagai e-commerce, untuk ukuran 1,8 liter harganya di kisaran Rp 220.000 hingga Rp 433.000 per unit. Sedangkan untuk ukuran 2,2 liter, harga berkisar Rp 450.000 sampai Rp 660.000 per unitnya. (***)

Sumber: CNCB
Editor: Khairul






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved