Minggu, 28 April 2024
Mandi di Sungai Desa Kualu Nenas, Bocah 9 Tahun Tenggelam dan Ditemukan Meninggal | HUT ke-78 TNI AU, Ribuan Warga Antusias Saksikan Berbagai Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbar | Pekanbaru Raih Juara Umum MTQ XLII tahun 2024 Tingkat Provinsi Riau di Dumai | Pelaku Pembunuhan Wanita Tanpa Busana di Kampar Ditangkap, Ini Motifnya | 1.500 CJH Riau Ikuti Launching Senam Haji dan Launching Batik Haji | Sambut Tokoh-tokoh Kampar di Pekanbaru, Pj Bupati Dukung Bagholek Godang Masyarakat Kampar
 
Hukrim
4 Murid SD di Pekanbaru Disuruh Beradegan Cabul, Videonya Disebar di WA Group Diduga LGBT

Hukrim - - Jumat, 03/11/2023 - 17:52:04 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Empat murid di salah satu sekolah dasar negeri (SDN) di Pekanbaru, disuruh berbuat cabul, kemudian divideokan dan disebar ke group WhatsApp (WA) diduga komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Riau, Kombes Asep Darmawan mengatakan saat ini pihaknya sudah menahan salah satu pelaku.

“Pelaku sudah kami tahan satu orang. Sebelumnya sudah dua orang orang kami amankan,” kata Kombes Asep Jumat (3/11/2023).

Namun, dari dua pelaku yang diamankan satu pelaku tidak ditahan lantaran masih di bawah umur, dan terindikasi mengalami kelainan jiwa.

“Satu pelaku lagi tidak ditahan karena ada kelainan jiwa. Ini kami menunggu hasil observasi dari rumah sakit apakah memang benar mengalami kelainan jiwa,” ungkap Asep.

Dia menyebut untuk para korban sudah dilakukan visum. Untuk memastikan apakah korban sempat disodomi oleh para pelaku atau tidak.

“Belum bisa disimpulkan itu sodomi. Namun, kalau cabul iya. Para korban disuruh untuk berbuat tidak senonoh, lalu divideokan oleh para pelaku yang lebih dari dua orang,” lanjutnya.

Saat ini pihak Ditreskrimum Polda Riau masih menyelidiki beberapa pelaku lainnya.

Sementara itu, kuasa hukum korban bernama Dedi Harianto Lubis menjelaskan empat orang anak SD yang dicabuli itu berusia 8 hingga 11 tahun, atau duduk di kelas tiga dan kelas enam SD.

Para kliennya diduga dilecehkan di perumahan tempat para korban tinggal saat sedang bermain di sekitar rumah mereka.

Lalu, video perbuatan cabul korban disebar melalui WhatsApp group, yang diduga group LGBT Pekanbaru.

“Kejadiannya pada bulan April hingga Mei 2023. Ada video korban yang disebar diduga WhatsApp group komunitas LGBT Pekanbaru,” jelas Dedi.

Dia juga membeberkan bahwa pelakunya lebih dari satu orang.
“Pelakunya ada delapan orang. Baru satu yang ditangkap Polda Riau. Kami berharap pelaku lainnya segera ditangkap. Saat ini masih berkeliaran bahkan masih bertemu dengan korban,” pungkasnya. (jpnn,src)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved