Minggu, 28 April 2024
Pelaku Pembunuhan Wanita Tanpa Busana di Kampar Ditangkap, Ini Motifnya | 1.500 CJH Riau Ikuti Launching Senam Haji dan Launching Batik Haji | Sambut Tokoh-tokoh Kampar di Pekanbaru, Pj Bupati Dukung Bagholek Godang Masyarakat Kampar | Polsek Tambang Tangkap Pelaku Narkoba di Depan SPBU Rimbo Panjang | Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis!
 
Kesehatan
Studi Ungkap Fakta Ilmiah Galon BPA, Jangan Mau Dibohongi!

Kesehatan - - Kamis, 30/11/2023 - 12:01:32 WIB

SULUHRIAU- Anda mungkin sering mendengar bahwa banyak kemasan plastik yang digunakan manusia saat ini mengandung BPA. Apa sebenarnya BPA?

Mengutip Healthline, Bisphenol-A (BPA) adalah bahan kimia industri yang digunakan dalam pembuatan plastik. Zat ini juga ditambahkan ke banyak produk komersial, termasuk wadah makanan, botol bayi, botol air plastik, dan produk kebersihan.

BPA telah digunakan sejak tahun 1960 untuk memproduksi plastik kemasan makanan dan keperluan dapur yang kuat.

Amankah galon BPA?

Banyak orang khawatir dengan paparan BPA karena zat kimia tersebut dapat keluar dari wadah dan masuk ke dalam makanan atau minuman yang dikonsumsi manusia. Hal ini terutama berlaku untuk makanan atau minuman yang dapat disimpan dalam waktu lama dalam wadah yang mengandung BPA, seperti air kemasan galon.

Faktanya, paparan BPA ternyata ada di mana-mana. Mengutip Healthline, penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan orang yang berusia di atas 6 tahun memiliki jumlah BPA yang dapat diukur dalam urin mereka. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di PubMed Central pada 2019 menemukan bahwa sekitar 85% anak-anak Korea di bawah usia 2 tahun memiliki kadar BPA yang terdeteksi dalam urin mereka.

Para peneliti telah menemukan bahwa paparan BPA bisa mengganggu kesehatan, karena BPA meniru struktur dan fungsi hormon estrogen. Artinya BPA dapat berikatan dengan reseptor estrogen dan memengaruhi proses tubuh, seperti pertumbuhan, perbaikan sel, perkembangan janin, tingkat energi, dan reproduksi.

Level aman BPA

Menurut laporan tahun 2014 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), paparan BPA di bawah 5 mg per kg berat badan per hari masih aman.

Kebanyakan orang hanya terpapar 0,2-0,5 mikrogram per kg berat badan per hari.

Faktanya, FDA masih mengakui BPA sebagai bahan tambahan yang aman dalam kemasan makanan, meskipun badan tersebut melarang produsen menggunakan BPA dalam kaleng susu formula bayi, botol bayi, dan cangkir sippy pada tahun 2012.

Terlepas dari itu, beberapa penelitian baru menunjukkan bahwa, meski pada tingkat "aman" yang ditetapkan, paparan BPA dapat menyebabkan atau berkontribusi terhadap berbagai masalah kesehatan.

Daftar barang yang mengandung BPA:

* Barang dikemas dalam wadah plastik
* Makanan kaleng
* Perlengkapan mandi
* Produk menstruasi
* CD dan DVD
* Elektronik rumah tangga
* Lensa kacamata
* Peralatan olahraga
* Sealant tambalan gigi.

Sumber: CNBCIndonesia.com
Editor: Khairul






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved