Selasa, 07 Mei 2024
Transaksi Bazar UMKM BBI/BBWI Riau 2024 Catatkan Rp3,08 Miliar | Bawaslu Riau Serahkan Berkas Keterangan dan Alat Bukti ke MK untuk Hadapi Sidang PHPU | Jadi Narasumber Seminar Jihad di Malaysia, Rektor Umri Sampaikan Jihad Menghadapi Perang Pemikiran | Warnai Pilgubri 2024, Abdul Wahid Mendaftar ke PDIP | Gelar Silaturahmi, M Yasir: Pj Walikota Sangat Support KONI Pekanbaru | Truk Angkut Kayu Alami Patah As, Lalin Jl HR Soebrantas Sempat Macet Panjang
 
Politik
Anies Baswedan Kunjungi PWI Pusat, Jika Jadi Presiden tak Akan Gunakkan Buzzer

Politik - - Jumat, 01/12/2023 - 21:49:29 WIB

SULUHRIAU– Calon Presiden Anies Baswedan sambangi pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat di Jakarta, Jumat (1/12/2023).

Anies tiba di Kantor PWI Pusat di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, sekitar pukul 13.50 WIB. Selain bersama para pengurus PWI Pusat, diskusi bersama Anies itu juga dihadiri pihak Dewan Pers.

Dalam kesempatan itu, Anies membahas visi-misi dan program untuk memakmurkan Indonesia.
“Kita sudah banyak melewati satu, satu bahasa pada Sumpah Pemuda, satu Tanah Air, dan yang belum itu satu kemakmuran,” kata Anies.

Di hadapan para pengurus PWI Pusat yang merupakan wartawan-wartawan senior, Anies mengatakan dirinya menempatkan pembangunan Indonesia ke dalam dua dimensi, yakni dimensi sektor dan dimensi teritorial.

Anies menjelaskan sektor yang dimaksud antara lain mulai dari bidang-bidang kesehatan, pertanian, dan sosial. Sementara itu, terkait teritorial, Anies menjelaskan hal itu merupakan kewilayahan, yakni wilayah Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan wilayah lain.

“Fokus pembangunan kita adalah pembangunan manusianya, karena menentukan ke depannya,” kata mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Selain itu, capres yang diusung Koalisi Perubahan oleh Partai NasDem, PKB, dan PKS itu juga membahas soal demokrasi, hukum, hingga pendidikan.

Menurut Anies, berbagai perubahan harus dicontohkan agar permasalahan yang terjadi di pusat tidak menular ke daerah-daerah.

Selain itu, Anies Baswedan juga mengatakan, selama menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tak pernah menggunakan buzzer untuk melawan kritik masyarakat. Justru, katanya, sebagai penjabat negara ia selalu membuka ruang kritik untuk publik.

“Jika nanti ditakdirkan terpilih sebagai presiden pun, Anies Baswedan berjanji tidak akan menggunakan buzzer. Dia menghimbau pers untuk menjalankan fungsi kontrol sosial dan mendidik masyarakat dengan membuka ruang kritik dan memberikan ruang yang sama kepada pemerintah untuk menjawab kritik tersebut dengan data dan fakta yang dimilikinya,” ujarnya.

“Jadi berharap pers harus netral dan objektif. Tapi, dalam hal-hal tertentu, misalnya melihat kejahatan, jelas harus berpihak memerangi kejahatan,” katanya.
 
Sehari sebelumnya, Capres Ganjar Pranowo juga mengambangi kantor PWI Pusat yang diterima para pengurus teras PWI Pusat. Dia datang minta media memberitakan yang bengkok-bengkok menjadi lurus, sesuai tugas jurnalisme. (sudutpandang.id)






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved