Selasa, 07 Mei 2024
Sat Lantas Polres Kampar Bersama ISDC Polda Riau Gelar Giat Police Goes To School di SMAN 1 Tambang | Peduli Palestina, Ribuan Mahasiswa dan Civitas Akademika Umri Gelar Aksi Unjuk Rasa | Tinjau Pembangunan Tribun Mini Lapangan Sri Serindit, Bupati: Ini Saksi Sejarah Kota Ranai | Transaksi Bazar UMKM BBI/BBWI Riau 2024 Catatkan Rp3,08 Miliar | Bawaslu Riau Serahkan Berkas Keterangan dan Alat Bukti ke MK untuk Hadapi Sidang PHPU | Jadi Narasumber Seminar Jihad di Malaysia, Rektor Umri Sampaikan Jihad Menghadapi Perang Pemikiran
 
Nusantara
Marapi Kembali Erupsi, Terdengar Dentuman dan Gemuruh

Nusantara - - Minggu, 07/01/2024 - 10:56:48 WIB

SULUHRIAU- Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi dengan mengeluarkan suara dentuman dan gemuruh pada Sabtu (6/1/2024) malam.

Kepala Nagari atau Desa Bukit Batabuah, Kecamatan Candung, Agam Firdaus mengungkapkan detail kondisi tersebut, termasuk sedikitnya tiga kali dentuman keras terdengar dari Gunung Marapi sejak 20.45 WIB.

"Warga kami menyaksikan adanya cahaya kemerahan keluar dari kawah puncak Marapi. Warga ketakutan karena tidak adanya peringatan dini erupsi kapan terjadi," kata Agam Firdaus, Minggu (7/1).

Ia mengatakan selain cahaya seperti percikan api, Gunung Marapi juga menimbulkan suara gemuruh dengan periode cukup lama terdengar.

"Suara gemuruh terdengar sampai sekitar 10 menit, bahkan sebagian warga merasakan adanya getaran seperti gempa bumi saat dentuman. Pintu rumah sampai bergoyang. Sebagai kepala desa mengkhawatirkan keselamatan warga jika erupsi terus saja terjadi," katanya.

Oleh sebab itu, Firdaus tetap mengimbau warga yang berada persis di pinggang Gunung Marapi untuk tetap waspada. Di sisi lain, ia menyayangkan minim informasi soal perkembangan kondisi dan situasi Marapi kepada warga.

"Selama ini info yang kami terima itu setelah gunung meletus. Kalau bisa kami meminta ada keterangan saat status Marapi terus meningkat. Jadi kami bisa melakukan langkah antisipasi," katanya.

Sementara itu, petugas Pengamat Gunung Api (PGA) mencatat lebih dari 100 kali terjadi letusan sejak periode erupsi awal sejak Desember 2023.

"Total hingga saat ini terjadi 113 kali letusan Gunung Marapi sejak Minggu (3/12/2023). Pada Desember 2023 terjadi 107 kali dan enam kali di 2024 termasuk tiga kali pada hari Sabtu (6/1)," kata petugas PGA, Teguh Purnomo.

Dalam imbauannya, sesuai Permen ESDM nomor 15 tahun 2011, warga di pemukiman diminta tetap tenang karena saat ini Gunung Marapi berada di level waspada, sehingga masyarakat masih bisa beraktivitas dengan meningkatkan kewaspadaan.

"Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar kawah atau di radius tiga kilometer. Jangan menyebarkan narasi bohong (hoaks) dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah," katanya.

Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar ini erupsi sejak Minggu 3 Desember 2023 dengan menimbulkan korban jiwa sebanyak 24 orang dari kalangan pendaki yang terjebak saat gunung mengalami letusan. (Ant, src)






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved