Sabtu, 27 April 2024
Sambut Tokoh-tokoh Kampar di Pekanbaru, Pj Bupati Dukung Bagholek Godang Masyarakat Kampar | Polsek Tambang Tangkap Pelaku Narkoba di Depan SPBU Rimbo Panjang | Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis! | Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama
 
Daerah
Diduga Kehabisan Uang Karena Empat Hari Antre, Kernet Fuso Meninggal di Lokasi Banjir Jalintim

Daerah - - Minggu, 04/02/2024 - 09:41:59 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Setelah dua bocah SD meninggal terseret arus banjir di Simpang Kualo Pangkalan Kerinci, kabar duka datang dari antrean panjang banjir di KM 83 Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera, Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.

Sopir dua atau kernet truk Fuso, Harianto (43) diketahui sudah tidak bernyawa lagi saat petugas medis memeriksa kondisinya.

Pria asal Dusun II RT 002 RW 002 Kelurahan Air Genting Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Sumatera Utara itu dipastikan sudah meninggal dunia.

Peristiwa ini diketahui sekitar pukul Jumat (1/2/2024) malam. “Sekitar jam 19.00 WIB baru diketahui bang,”kata Jon, warga Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras dan juga seorang relawan yang ikut membantu aktivitas kelancaran lalu lintas di lokasi banjir di jalur padat, Jalan Lintas Timur Sumatera tersebut.

Menurut Jon, berdasarkan informasi yang didapat dari supir 1 mereka kehabisan uang karena sudah empat hari antre di lokasi banjir.

“Informasinya, orang itu kehabisan duit jalan bang dan tak makan tigq hari. Pas pulak kernet atau sopir 2  ini kono asam lambung bang, itu keterangan supir 1 nyo bang,” ungkap Jon menyetir pengakuan sopir rekan korban.

Menurut Jon, malam itu juga dengan menggunakan ambulan sungai milik Rumah Relawan Dhuafa (RRD) yakni satu unit boat laju, jenazah kernet malang ini dibawa melintas lokasi banjir menuju Pangkalan Kerinci.

“Malam tadi jugo dibawa ke kampung halamannya bang Simpang Kawat, sebelum Kisaran Medan. Dari lokasi pakai speedboat dan ke kampungnya pakai ambulan,”beber pria yang aktif hampir tiap hari membuat laporan kondisi banjir dan antrian panjang di desanya tersebut.

Awalnya diketahui, jenazah pria malang ini sempat diinapkan di Posko Banjir di Desa Kemang. Pria yang diketahui mengidap asam lambung sebelum meninggal sempat makan buah duku. Padahal dalam keadaan pertit dan ada riwayat penyakit asam lambung.

Ketika fuso yang ditumpangi keduanya lewat posko, supir mendatangi petugas kesehatan yang ada di posko, lalu dilakukan pemeriksaan di kendaraan bongsor tersebut dengan membawa tempat tidur.

Ternyata sudah meninggal di dalam kendaraan. Menurut keterangan supir, stokar tersebut memang mengidap sakit lambung ditambah makan duku sebelum makan nasi.

Ini adalah keterangan dari petugas medis yang disampaikan melalui sejumlah WAG di Kabupaten Pelalawan. (ppc)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved