Minggu, 05 Mei 2024
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan | DPD PKS Pekanbaru Rekomendasikan DR Muhammad Ikhsan Balon Walikota ke DPP | KPU Riau Siap Mutakhirkan 4.854.034 DP4 untuk Pilkada 2024 | Keji, Suami Pelaku Mutilasi Istri Sempat Tawarkan Daging Korban ke Ketua RT | Hebat!, 10 ribu Penari Riau Pecahkan Rekor Muri di Gebyar BBI BBWI Provinsi Riau 2024 | Gebyar BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Prov Riau Perhelatan Spektakuler, Pj Gubri: Ini Potensi
 
Kemenag Pekanbaru Menjawab
Bagaimana Hukumnya Ketika Seseorang Lupa Berniat Puasa?

Kemenag Pekanbaru Menjawab - - Jumat, 15/03/2024 - 06:32:28 WIB

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh


Izin bertanya ustadz, bagaimana hukumnya ketika seseorang lupa berniat puasa, apakah puasanya sahkah dan apa solusinya?

Jawab :

Waalaikum salam warahmatullah wabarakatuh

Alhamdulillah Washolatu wassalamu ala Rasulillah, Amma ba'du.
Ibadah puasa adalah ibadah yang bersifat mahdhah yang artinya pelaksanaan puasa tersebut hanya semata-mata hubungan seorang hamba dengan Tuhan nya. Oleh karena itu ibadah puasa ini harus diniatkan sejak awal hanya untuk Allah Azza wa Jalla.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wasallam dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim, “Innamal a'malu bin niyyaat wa innamaa likullimriin maa nawa" Sesungguhnya segala amalan itu berdasarkan dari niat dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dari apa yang ia niatkan.

Oleh karena itu sudah semestinya seseorang yang hendak berpuasa memulainya terlebih dahulu dengan niat yang semata-mata karena Allah. Namun seandainya seseorang lupa berniat bagaimana hukum nya?

Para Ulama memberikan beberapa pendapat terkait masalah niat sebagai berikut :

Pertama: Niat merupakan kewajiban seseorang sebelum melaksanakan suatu ibadah.

Kedua : Waktu pelaksanaan niat puasa dilakukan sebelum terbit fajar (masuk waktu subuh) dan ini merupakan pendapat mayoritas pendapat ulama (Mazhab Maliki, Syafii dan Hanbali).

Ketiga : Wajib berniat di setiap hari pelaksanaan ibadah puasa karena setiap hari puasa adalah ibadah yang tersendiri dan hal ini merupakan pendapat mayoritas mazhab (Hanafi, Syafii, Hanbali).

Keempat : Terdapat pendapat mazhab Maliki di dalam Kitab Asy-Syarhu Al-Kabir bahwa kewajiban berniat puasa sebelum fajar hanya di awal sekali pelaksanaan ibadah puasa.

Dari paparan berbagai pendapat di atas, maka dapat kita mengambil beberapa kesimpulan dan solusi bagi umat dalam melaksanakan ibadah puasa sebagai berikut :

Niat puasa wajib dilakukan sebelum terbit fajar di bulan ramadhan.
Mengupayakan niat di malam hari (masuk waktu isya) untuk pelaksanaan ibadah puasa di keesokan harinya.

Apabila seseorang lupa berniat puasa ramadhan maka puasa nya pada hari itu tidak sah dan wajib mengganti (qodho) puasa setelah ramadhan sebanyak hari yang ia batal puasa nya.
Dapat mengambil pendapat mazhab Maliki terkait niat puasa di awal ramadhan sehingga ia tidak merasa ragu lagi akan niat nya setiap kali akan berpuasa.

Mudah-mudahan jawaban ini dapat memberikan solusi atas masalah yang ditanyakan dan membawa keberkahan untuk kita semua, wassalamualaikum.

* Ust. H. Suryandi B Temala, Lc MA





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved