Sabtu, 27 April 2024
Polsek Tambang Tangkap Pelaku Narkoba di Depan SPBU Rimbo Panjang | Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis! | Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama | Sumringahnya Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 setelah Kalahka Korsel Melalui Adu Penalti
 
Ekbis
Gaji Masyarakat Menengah ke Bawah Turun Bikin Ritel Lesu

Ekbis - - Jumat, 03/11/2017 - 08:23:44 WIB

SULUURIAU- Entah apa yang tengah terjadi pada perekonomian Indonesia. Ada yang bilang banyaknya toko ritel yang tutup menandakan daya beli masyarakat melemah, ada pula yang percaya itu hanya imbas dari fenomena pergeseran pola konsumsi masyarakat ke online.

Menurut hasil riset Nielsen yang bertajuk 'Perlambatan Pertumbuhan Retail FMCG Indonesia', lesunya industri ritel saat ini disebabkan penurunan daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah.

Melansir data riset yang ditulis detik.com, Jumat (3/11/2017), ada beberapa faktor yang menyebabkan daya beli di masyarakat menengah ke bawah menurun. Pertama, rata-rata penghasilan masyarakat di kelas ini menurun.

Nielsen menyebutkan, mungkin ada sebagian gaji atau penghasilan masyarakat menengah ke bawah yang naik, namun kenaikannya tak banyak berarti atau hanya single digit alias di bawah 10%.

Penghasilan yang diterima tidak sepadan dengan meningkatnya biaya hidup seperti naiknya tarif listrik, harga makanan, biaya sekolah dan lainnya. Hal itu membuat masyarakat menengah ke bawah menahan konsumsinya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), upah rill buruh bangunan turun dari Rp 65.211 per hari pada Januari 2017 menjadi Rp 64.867 per hari di September 2017.

Begitu juga dengan pembantu rumah tangga pada periode yang sama, dari awalnya Rp 380.968 per bulan menjadi Rp 360.968.

Untuk buruh tani memang ada kenaikan dari Rp 37.064 menjadi Rp 37.711 per hari. Namun bila dibandingkan pertumbuhannya dibandingkan periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya, periode sekarang sangat rendah.

Sumber: detik.com







 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved