Jum'at, 01 Desember 2023
Anies Baswedan Kunjungi PWI Pusat, Jika Jadi Presiden tak Akan Gunakkan Buzzer | Gencatan Senjata Berakhir, Israel Kembali Bombardir Gaza, 21 Orang Tewas | FKIP UIR Jadi Rumah Rakernas Apskori se Indonesia | Gelar Forum Ilmiah, Kementerian ATR/BPN Komitmen Lakukan Perlindungan Hukum Bagi Petugas | Banjir 'Hantui' Sekolah di Kabupaten Rokan Hulu, Ada Sekolah yang Terendam Sebulan | Tinjau Rumah Warga Diterjang Puting Beliung, Bupati Wan Minta Dinsos Segerakan Proses Bantuan
 
Daerah
Harimau Bonita Tinggalkan Kebun THIP, Tuju Hutan Green Belt

Daerah - - Rabu, 21/03/2018 - 11:52:34 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Kemarin harimau Bonita masih terlihat di blok 62 Perkebunan PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP). Namun, infromasinya harimau Sumatera itu telah menuju ke perbatasan hutan green belt.

Ini menandakan pergerakan harimau liar Bonita berpindah-pindah. Bonita saat ini menghilang dari lokasi perkebunan sawit di Pelangiran, Indragiri Hilir (Inhil) Riau tersebut.

"Sebelumnya Bonita Terpantau di blok 62, 63 dan 64 di perkebunan THIP, Tapi pagi bonita tidak terpantau lagi," kata Kepala Bidang Wilayah I, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Mulyo Hutomo Rabu (21/3/2018).

Hutomo menjelaskan, setelah tim di lapangan melakukan pelacakan, Bonita menuju ke perbatasan hutan green belt.

"Bonita sekarang keluar dari lokasi perkebunan. Kemarin sore masyarakat ada yang melaporkan ke kita melihat Bonita minum di parit yang merupakan wilayah perbatasan antara kebun sawit dan kawasan green belt," kata Hutomo.

Tim saat ini terus bergerak untuk menemukan kembali Bonita. Diperkirakan Bonita masuk ke dalam kawasan green belt yang merupakan 'rumahnya' selama ini.

"Tim masih terus melakukan pencarian terhadap Bonita," tutup Hutomo.

Sebagaimana diketahui, Bonita lolos pascaditembak bius oleh tim terpadu. Bonita hilang dari pantauan saat penembakan sepekan yang lalu. Satwa langka itu hilang pada malam hari karena minimnya penerangan di lokasi perkebunan sawit. Bonita telah menewaskan dua orang warga Jumiati dan Yusri selama konflik terjadi sejak Januari tahun ini.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved