Jum'at, 29 Maret 2024
Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
 
Sosial Budaya
Ngeri dan Memilukan, Laut Berdarah Usai Pembantaian Ratusan Lumba-lumba

Sosial Budaya - - Jumat, 14/09/2018 - 11:55:52 WIB

SULUHRIAU- Video mengerikan yang menunjukkan pembantaian lumba-lumba di Kepulauan Faroe, Denmark disebarkan oleh kelompok aktivis perlindungan hewan, Sea Sheperd.

Di perairan kepulauan tersebut, air memerah tampak seperti menjadi darah tatkala lumba-lumba yang dibantai sebagian tampak mengambang dan sebagian lagi digeser ke sisi tepi laut.

Dikutip dari laman Mirror, berburu dan membunuh hewan lumba-lumba menjadi tradisi di Faroe yang disebut dengan ritual Grindadrap. Para nelayan yang turut dalam tradisi itu sengaja terbahak-bahak merasa kebolehannya terbukti dengan mampu membunuh lumba-lumba.

Tradisi ini sudah dilakukan selama ratusan tahun. Foto-foto yang mengerikan menggambarkan adanya pembantaian hewan lumba-lumba dengan menggunakan senjata tajam di Desa Hvalvik. Sementara kelompok aktivis meminta agar pemerintah Denmark menjadikan tradisi yang dianggap tak manusiawi perhatian.

Sea Shepherd yang menentang pembantaian ini mendokumentasikan video dan gambar sebagai bukti bahwa kegiatan tersebut sudah dilakukan selama 11 kali dalam setahun.

"Senjata tajam digunakan menebas hewan dan hewan-hewan ini perlahan-lahan mati mengenaskan," kata salah seorang aktivis perlindungan hewan, PETA.

Sumber: Viva.co,id | Editor: Jandri
 





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved