Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Daerah
Ruko Tempat Penyimpanan Elpiji di Terbakar, 5 Sekeluarga Tewas Terpanggang

Daerah - - Minggu, 27/09/2020 - 15:03:04 WIB

SULUHRIAU – Kebakaran hebat terjadi di gudang gas elpiji, Jalan Panyabungan, Kelurahan Timbang Galung, Siantar Barat, Sabtu (26/9/2020) sekira jam 20.00 Wib.

Satu keluarga yang berjumlah 5 orang tewas dalam insiden tersebut
Kelima korban merupakan anggota keluarga Hendra Kie alias Ameng (35), pengusaha gas elpiji. Mereka adalah Aminuddin alias Ameng (67) dan Yanti (39), yang merupakan ayah serta istri Hendra.

Tiga korban lainnya adalah anak Hendra, masing-masing Clarissa Kie (15), Kenrick Kie (12) serta Kenjiro Kie (6).

peristiwa terjadi Sabtu sekira pukul 19.30 WIB, kebakaran tersebut pertama kali diketahui saksi M Afandi Munthe, salah satu karyawan Cafe Pelangi yang berada di samping gudang gas itu.

Afandi (29) yang mendengar suara ledakan sebanyak 2 kali, kemudian mengecek ke arah gudang dan melihat api sudah berkobar.

Dalam tempo singkat, api langsung membesar seluruh gedung, diduga akibat banyaknya tabung gas yang tersimpan di dalam ruko. Seiring membesarnya kobaran api, suara ledakan pun berturut-turut kembali terdengar.

Di tengah api yang semakin membesar, Aminuddin sebenarnya sempat keluar dari sisi kiri rumah dengan mengendarai mobil pickup, BK 9531 CP.

Namun, teringat menantu dan ketiga cucunya terjebak di dalam bangunan, pria itu turun dari mobil dan masuk kembali.

Meski sudah dilarang warga yang menyaksikan kejadian itu, namun Aminuddin tak mempedulikannya. Dia tetap masuk demi menyelamatkan menantu dan cucunya.

Sayangnya, apa yang dilakukan Aminuddin sia-sia. Dia malah ikut terjebak di dalam gudang yang sekaligus sebagai tempat tinggal keluarga tersebut.

Proses pemadaman api oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemko Siantar dan PT STTC pun berlangsung cukup lama. Sebab, tabung gas terus meledak sehingga petugas kewalahan dan khawatir untuk memadamkan api dari jarak dekat.

Api baru dapat dipadamkan sekira pukul 23.40 WIB. Setelah itu, personel Identitasi Polres Siantar mencari kelima korban. Yanti pun ditemukan di lantai 2 bangunan, sedangkan sang kakek dan tiga cucunya di lantai satu. Kelima korban tewas mengenaskan dengan kondisi tubuh gosong.

Polisi kemudian mengevakuasi jenazah kelima korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Djasamen Saragih untuk divisum.

Dari kamar mayat, jenazah kelima korban kemudian dibawa ke Yayasan Bhakti Kesejahteraan Sosial (YBKS), Jalan Cokro, Kecamatan Siantar Utara, untuk disemayamkan.

Rencananya, jenazah kelima korban akan dimakamkan di Pekuburan Tionghoa Rambung Merah, Kecamatan Siantar Martoba.

Kapolsek Siantar Barat Iptu Esron Siahaan ketika dikonfirmasi mengatakan, hasil penyelidikan sementara, kebakaran diduga terjadi akibat adanya tabung gas yang meledak.

“Gudang yang terbakar menyimpan puluhan tabung gas elpiji, ada yang 3 kilogram, ada 15 kilogram dan ada yang besar,” kata Esron, Minggu (27/9/2020).

Esron mengungkapkan, tabung gas tersebut dalam keadaan berisi sehingga terjadi beberapa kali ledakan.

Kelima korban jiwa, sambung Esron, ditemukan dalam kondisi mengalami luka bakar di seluruh tubuhnya.

“Keluarga korban juga sudah membuat pernyatan untuk tidak dilakukan otopsi,” ucapnya diwartakan metro24jam.com.***







 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved