Kamis, 25 April 2024
laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya
 
Pendidikan
Nadiem Diminta Usut Tuntas Hilangnya Pendiri NU di Kamus Sejarah

Pendidikan - - Kamis, 22/04/2021 - 13:10:37 WIB

SULUHRIAU– Hilangnya nama pahlawan nasional sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hasyim Asy'ari dalam draf kamus sejarah masih dipersoalkan sejumlah pihak.

Salah satunya yang disampaikan Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jawa Timur, M. Teguh Cahyadin atau Gus Din.

Gus Din meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk mengusut polemik yang jadi perhatian masyarakat luas ini. Meski ia memahami bahwa kamus tersebut disusun pada 2017 atau sebelum Nadiem menjabat mendikbud.

"Ketika Mas Menteri Nadiem belum menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, tepatnya pada masa Pak Muhadjir Effendy. Namun, harus tetap diusut siapa penanggung jawabnya, siapa tim penyusunnya, agar tidak terjadi lagi di kemudian hari," kata Gus Din, dalam keterangannya, Kamis, 22 April 2021.

Dia bilang Hasyim Asy'ari bukan hanya tokoh NU, tapi juga tokoh bangsa. Gus Din menyesalkan polemik ini bisa terjadi.

"Saya sebagai bagian dari keluarga besar NU juga merasa terkejut. Kamus itu akan menjadi kamus resmi yang menjadi rujukan semua peserta didik dan peneliti, bisa-bisanya pendiri NU hilang di kamus sejarah tersebut," tutur cucu dari Wahab Chasbullah tersebut.

Pun, ia menyinggung penjelasan dari  Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid terkait hilangnya nama Hasyim Asy'ari masih dalam proses draf yang belum diterbitkan. Bagi dia, penjelasan Hilmar itu justru aneh.

"Bagaimana draf buku sudah beredar di tengah masyarakat. Pasti ada oknum di internal Kemendikbud yang membocorkan draf buku ini," sebutnya.

Maka itu, ia mendorong Nadiem mengusut oknum yang diduga sengaja membocorkan draf tersebut.

"Oleh karena itu saya usulkan agar Mas Nadiem mengusut tuntas jika ada oknum yang secara sengaja melakukan hal tersebut. Saya percaya Mas Nadiem bisa menyelesaikan dan mengusut tuntas insiden ini," ujar Gus Din.

Kemendikbud dalam persoalan ini sudah menyampaikan permohonan maaf terkait menghilangnya nama Hasyim Asy'ari dalam draf kamus sejarah.

Pihak Kemendikbud menjelaskan tidak ada niat menghilangkan peran pendiri NU tersebut dalam kamus sejarah. Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid menyampaikan ada ketoledoran.

"Kesimpulannya, terjadi keteledoran yang mana naskah yang belum siap kemudian diunggah ke laman Rumah Belajar. Tidak ada niat untuk menghilangkan KH Hasyim Asyari sebagai tokoh sejarah dalam buku tersebut," kata Hilmar, Selasa. 20 April 2021.

Dia menjelaskan dalam buku yang sama sudah terdapat peran Hasyim Asy’ari dalam bagian pendiri NU. Menurut dia, peran Hasyim Asyari ada di halaman lain.

Hilmar pun meminta maaf kepada semua pihak terkait tak dicantumkannya nama Hasyim Asy'ari tersebut.

“Jadi, narasi menghilangkan peran KH Hasyim Asyari itu tidak benar. Kami mengakui memang ada kesalahan teknis dan kami memohon maaf. Kesalahan itu seharusnya tidak perlu terjadi,” tutur Hilmar.

Sumber: Viva.co.id
Editor: Jandri







 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved