Rabu, 24 April 2024
Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya | Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan Presiden-Wakil Presiden 2024-2029 | Maju Pilgubri, Edy Natar Nasution Daftar di Partai Demokrat Riau | Kantongi 7,50 Gram Sabu, Sat Narkoba Polres Kampar Tangkap Warga Aur Sati, Disebut Barang Dapat dari | Cabang Fahmil Qur’an Putri Kota Pekanbaru Sabet Juara Pertama di MTQ ke 42 Tingkat Provinsi Riau | Polsek Tapung Hilir Tangkap Pelaku Narkoba beserta Sejumlah Barang Bukti di Desa Kota Garo
 
Metropolis
Zona Merah Covivd-19, Empat Pintu Masuk di Perbatasan Pekanbaru Disekat

Metropolis - - Minggu, 02/05/2021 - 13:00:42 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru-  Polda Riau mendirikan posko dan menyekat empat pintu masuk ke Kota Pekanbaru. Sebab, ibukota Provinsi Riau itu kini masuk zona merah penyebaran Covid-19.

Posko penyekatan di empat titik yaitu di Simpang Bingung, Jalan Garuda Sakti, Jalan Kaharuddin Nasution dan di Maredan. Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT minta maaf kepada masyarakat atas kebijakan penyekatan ini.

Penyekatan ini harus dilakukan tidak hanya untuk menyelamatkan masyarakat Pekanbaru dari covid-19, namun juga masyarakat Kabupaten hingga Provinsi tetangga. Selain itu, kebijakan ini juga untuk menjaga keluarga dari tertular Covid-19.

"Kita ketahui, Pekanbaru kini adalah wilayah yang masuk dalam zona merah Covid-19. Kami tidak mau ada masyarakat Pekanbaru yang menularkan atau masyarakat dari luar Pekanbaru yang membawa Covid-19 ini masuk," kata Walikota, Ahad (2/5/2021).

Selain itu, protokol kesehatan juga tetap wajib dipatuhi. Semoga, lanjutnya, dengan kebijakan ini tidak ada lagi masyarakat yang terkena Covid-19 dan bisa menekan angka penyebarannya di Kota Pekanbaru.

Walikota juga menjelaskan bagaimana Pekanbaru bisa menjadi zona merah. Dari data yang didapat, pasien positif covid-19 merupakan klaster keluarga atau teman kantor yang diketahui melakukan perjalanan keluar.

Potensi penyebaran juga masih terlihat dengan banyaknya kerumunan masyarakat di tempat-tempat makan atau cafe. Dari data, kata Walikota, diketahui rentang usia 18 tahun sampai 40 tahun paling banyak positif.

"Ini tanda bahaya, karena masih banyak masyarakat kita masih berkumpul tanpa memperhatikan Prokes. Untuk itu, kami kembali mengajak dan mengingatkan masyarakat untuk peduli dengan prokes. Karena yang terselamatkan bukan hanya diri sendiri, melainkan keluarga dan orang-orang yang kita cintai yang berada di sekitar kita," jelasnya, dilansir dari cakaplah.com.





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved