SULUHRIAU, Natuna- Pemkab Natuna melalui Dinas Pendidikan (Disdikan) berupaya melakukan pemerataan penempatan guru yang tidak hanya berada di perkotaan saja, sehingga kegiatan belajar mengajar lebih efektif.
Saat ini Disdik Kabupaten Natuna melakukan pendataan dan mapping sekolah untuk pemerataan guru, sehingga penempatan guru merata di setiap daerah baik di ibukota kecamatan, maupun di desa-desa terpencil yang berada di Pulau Terluar, namun penempatan guru-guru tersebut baru sebatas untuk memenuhi kebutuhan guru, dan belum seluruhnya berdasarkan kualifikasi tenaga pendidik.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna, Suherman mengatakan, guru-guru yang ditempatkan di pulau terluar belum sepenuhnya melaksanakan tugas dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat kehadiran guru dimana masih ditemukan sekolah yang kegiatan belajar mengajarnya tidak efektif karena guru tidak hadir.
Belum efektifnya kebijakan penempatan guru oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu : faktor kondisi wilayah, faktor motivasi guru dalam melaksanakan tugas, faktor ekonomi, faktor sosial, dan faktor sarana dan prasarana.
Ditambahkan Suherman, salah satu yang menjadi Standar Nasional Pendidikan (SNP) berkaitan dengan tenaga pendidik atau guru.
"Banyak guru-guru hari ini yang menumpuk pada suatu sekolah, ada sekolah kekurangan guru dan sementara ada pula yang kelebihan guru atau menumpuk," akui Suherman kepada media ini saat wawancara di ruang kerjanya Jalan Batu Sisir Bukit Arai Kecamatan Bunguran Timur, Senin (14/6/2021).
Ia menjelaskan terkait permasalahan ini pihaknya telah mencoba mengurai dengan melakukan pemetaan guru kemudian dilakukan penataan ulang. "Jadi, kita mendistribusikan guru yang menumpuk di suatu sekolah ke sekolah yang kekurangan pendidik," ujarnya.
Lebih jauh Suherman menjelaskan bahwa, selain guru yang tidak seimbang di Natuna saat ini juga masih kekurangan guru di bidang mata pelajaran olahraga, prakarya dan seni budaya. "Ini memang kekurangan guru bukan akibat guru yang menumpuk," jelasnya. Perlu Strategi dalam Pengadaan
Sementara itu, Asisten II Setda Kabupaten Natuna, Tasrif Amran mengatakan, perlunya strategi dalam pengadaan dan penempatan guru, agar tidak terjadi penumpukan guru di satu wilayah saja.
"Memang ada penumpukan guru di Natuna sehingga tidak merata terutama tenaga guru untuk di pulau terluar, hal ini memang faktor kondisi wilayah Natuna, faktor motivasi guru dalam melaksanakan tugas, faktor ekonomi, faktor sosial, dan faktor sarana dan prasarana," ungkap Tasrif kepada media ini di ruang kerjanya Kantor Bupati Natuna, Senin (14/6/2021).
Dikatakan juga, perlunya partisipasi dari masyarakat untuk turut mengawasi kebijakan penempatan guru yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna, dan sebaiknya Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna lebih meningkatkan pengawasan kepada para guru yang melanggar kode etik.
"Memang ada penumpukan guru di Natuna sehingga tidak merata terutama tenaga guru untuk di pulau terluar, hal ini memang faktor kondisi wilayah Natuna, faktor motivasi guru dalam melaksanakan tugas, faktor ekonomi, faktor sosial, dan faktor sarana dan prasarana," ungkap Tasrif.
Selain itu, Tasrif juga mengatakan pihak Dinas Pendidikan harus lebih tegas dalam penempatan para guru guna untuk pemerataan guru guru tenaga pendidik di wilayah Kabupaten Natuna.
Sementara itu, untuk kualitas guru di Natuna sendiri, Tasrif mengatakan pemerintah Kabupaten Natuna terus berupaya untuk meningkatkan dengan cara melaksanakan kegiatan diklat-diklat, tugas belajar, serta sertifikasi guru. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas para tenaga pendidik di Kabupaten Natuna. (Adv/Zul)