Kamis, 28 Maret 2024
303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan | Guru SD Ditemukan Membusuk di Desa Rimbo Panjang, Diduga Ini Penyebab Korban Meninggal
 
Internasional
Bicara Perubahan Iklim, Biden Singgung RI Pindah Ibukota karena Diproyeksikan Akan Tenggelam

Internasional - - Jumat, 30/07/2021 - 14:14:44 WIB

SULUHRIAU-  Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan perubahan iklim adalah hal yang mengancam AS.

Hal itu diberitahukan Departemen Pertahanan saat dirinya masih menjabat sebagai Wakil Presiden (Wapres) AS.

Dia menjelaskan bahaya perubahan iklim berdampak pada semua negara. Tantangan iklim telah mempercepat ketidakstabilan di negara di AS dan di seluruh dunia.

Dia mengatakan peristiwa cuaca ekstrem yang lebih umum dan lebih mematikan, kerawanan pangan dan air, naiknya permukaan laut, ikut mengakibatkan perubahan iklim dan mendorong migrasi yang lebih besar dan menimbulkan risiko mendasar bagi komunitas yang paling rentan.

“Jika, pada kenyataannya, permukaan laut naik 2,5 kaki (76 sentimeter), Anda akan memiliki jutaan orang yang bermigrasi, memperebutkan tanah yang subur. Anda melihat apa yang terjadi di Afrika Utara. Apa yang membuat kita berpikir ini tidak penting? Itu bukan tanggung jawab Anda, tetapi itu adalah sesuatu yang Anda tonton karena Anda tahu apa yang akan terjadi,” terangnya melalui pidato yang dirilis situs resmi Gedung Putih pada Selasa (27/7/2021).

Bahkan, Biden sempat menyinggung jika Indonesia harus memindahkan ibukotanya karena diproyeksikan akan tenggelam dalam sepuluh tahun ke depan.

“Orang-orang Muslim, dan satu-satunya perbedaan adalah kulit hitam dan/atau Arab, saling membunuh ribuan demi lahan subur — sebidang tanah subur — di Afrika Tengah Utara. Tapi apa yang terjadi — apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksinya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena mereka akan berada di bawah air?,” tanyanya.

“Itu penting. Ini adalah pertanyaan strategis sekaligus pertanyaan lingkungan,” lanjutnya.

Dia menjelaskan kondisi Arktik yang memanas secara dramatis membuka persaingan untuk sumber daya yang dulunya sulit diakses.

“Itulah yang saya maksud tentang perubahan dunia. Apa yang akan terjadi pada doktrin strategis kita dalam 2, 5, 10, 12 tahun ke depan, ketika Anda dapat menghindari Kutub Utara tanpa pemecah es?,” ungkapnya.

Editor: Jandri
Sumber: Okezone.com





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved