Jum'at, 26 April 2024
Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau | Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian | laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024
 
Kesehatan
IDI Usulkan Skenario Vaksin Booster untuk Masyarakat Umum

Kesehatan - - Kamis, 26/08/2021 - 10:07:02 WIB

SULUHRIAU- Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto mengusulkan pemerintah menyiapkan skenario kedua jika target pembentukan herd immunity tidak tercapai.

Skenario tersebut berupa pemberian booster kepada masyarakat yang menjalani vaksinasi bulan Januari hingga April.

"Kami usulkan juga ada skenario kedua apabila itu (herd immunity) tidak tercapai, sehingga yang bulan Januari, Februari, Maret, April (sudah divaksin) perlu dilakukan booster. Karena antibiodinya sudah turun," kata Slamet dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX, Rabu (25/8/2021).

Kemenkes Evaluasi Vaksin Booster usai Para Pejabat Curi Start
Slamet mengungkapkan, pencapaian herd immunity melalui vaksinasi ditentukan oleh dua hal, yakni efikasi vaksin dan jumlah penduduk yang divaksin.

Berdasarkan salah satu jurnal di Australia, kata Slamet, tingkat efikasi vaksin menentukan jumlah penduduk yang harus divaksinasi agar tercapai kekebalan kelompok.

Slamet menyebut, dengan efikasi vaksin 95 persen, maka pemerintah harus melakukan vaksinasi terhadap 63 persen penduduk.

Kemudian, jika efikasi 90 persen, minimal penduduk yang divaksin 66 persen, efikasi 80 persen minimal penduduk yang divaksin sebanyak 75 persen, serta jika efikasi 70 persen, maka penduduk yang harus divaksin 86 persen.

"Sementara kita vaksin Sinovac (efikasinya) adalah 70 persen. Artinya 86 persen jumlah penduduk harus dilakukan vaksinasi," tutur Slamet.

Sejumlah Pejabat Mengaku ke Jokowi Sudah Dapat Booster Vaksin
Kaji Target Vaksinasi
Slamet menyarankan target vaksinasi 208 juta penduduk betul-betul dikaji.

Slamet mengaku telah memperhitungkan estimasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan target vaksinasi terhadap 208 juta penduduk.

Data vaksinasi yang Slamet gunakan adalah dosis kedua. Saat ini, kata Slamet, laju vaksinasi dosis kedua dalam satu hari mencapai 594.774 dosis.

"Kalau ini andaikan 600 ribu per hari, itu butuh 7 sampai 8 bulan untuk terjadi herd immunity," tutur Slamet.

Sumber: CNNINdonesia.com
Editor: Jandri






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved