Kamis, 28 Maret 2024
303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan | Guru SD Ditemukan Membusuk di Desa Rimbo Panjang, Diduga Ini Penyebab Korban Meninggal
 
Internasional
Pesawat AS Terakhir Tinggalkan Afghanistan Usai Perang 2 Dekade, Taliban: Kita Merdeka Penuh

Internasional - - Selasa, 31/08/2021 - 07:27:32 WIB

SULUHRIAU - Amerika Serikat (AS) telah menyelesaikan misi evakuasinya pada 31 Agustus. Hari ini pun menjadi hari yang ditunggu-tunggu Taliban. Taliban sekarang akan menguasai bandara Kabul.

Kepergian pasukan AS itu terjadi hampir tepat 20 tahun setelah AS dan pasukan sekutu menginvasi Afghanistan.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan tentara Amerika meninggalkan bandara Kabul dan bangsanya mendapatkan kemerdekaan penuh.

Taliban mengkonfirmasi telah menguasai bandara di ibukota Afghanistan dan tembakan terdengar di sekitar kota tak lama setelah konfirmasi penarikan AS.

Sebelumnya pejabat AS mengkonfirmasi Pesawat evakuasi terakhir AS meninggalkan Afghanistan pada Senin (30/8), Ini menandai keberangkatan terakhir pasukannya dari negara itu setelah hampir 20 tahun perang. Pesawat terakhir lepas landas satu menit sebelum tengah malam di Kabul.

"Saya di sini untuk mengumumkan selesainya penarikan kami dari Afghanistan, dan berakhirnya misi militer untuk mengevakuasi warga Amerika," kata Komandan Pusat Jenderal Frank McKenzie.

McKenzie mengatakan pesawat militer AS dan koalisi telah mengevakuasi lebih dari 120.000 warga sipil selama dua minggu pengangkutan udara yang disebabkan oleh perebutan kekuasaan Taliban.

"Kami tidak mengeluarkan semua orang yang kami inginkan,” tambahnya.

Sebelumnya Presiden AS Joe Biden, yang menetapkan tanggal keberangkatan 31 Agustus, mengatakan dalam sebuah pernyataan jika keputusan itu akan dilakukan.

“Itu adalah rekomendasi bulat dari Kepala Gabungan dan semua komandan kami di lapangan untuk mengakhiri misi pengangkutan udara kami seperti yang direncanakan. Pandangan mereka adalah bahwa mengakhiri misi militer kami adalah cara terbaik untuk melindungi kehidupan pasukan kami, dan mengamankan prospek keberangkatan warga sipil bagi mereka yang ingin meninggalkan Afghanistan dalam beberapa minggu dan bulan ke depan,” terangnya.

Biden, yang mengatakan akan berpidato di depan rakyatnya tentang penarikan pasukan pada Selasa (31/8/2021) sore, mengatakan Taliban yang sekarang memerintah Afghanistan telah membuat komitmen pada perjalanan yang aman dan dunia akan memegang komitmen mereka.

Namun langkah ini menuai banyak pro dan kontra dari beberapa politisi. Bahkan ketika langkah evakuasi dan penarikan meningkat dalam beberapa pekan terakhir, bipartisan anggota parlemen AS dan sekutu mendesak Biden untuk menunda tenggat waktu akhir Agustus, dengan mengatakan lebih banyak waktu diperlukan untuk membantu warga Amerika dan warga Afghanistan yang ingin keluar dari AS.

Sumber: okezone.com
Editor: Jandri






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved