Jum'at, 29 Maret 2024
Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
 
Kesehatan
Viral Sertifikat Vaksin Tertua di Dunia, Ini Faktanya

Kesehatan - - Rabu, 08/09/2021 - 21:42:23 WIB

SULUHRIAU-  Lagi banyak beredar gambarsertifikat vaksin yang diklaim tertua di dunia dari zaman Kesultanan Utsmaniyah. Apa benar begitu, inilah faktanya.

Narasi yang beredar di media sosial atau broadcast WhatsApp adalah sebagai berikut: Sertifikat vaksin tertua di dunia tahun 1721 Masehi. Dikeluarkan oleh Khalifah Islamiyah Turki Ustmani. Vaksin itu bagian dari peradaban Islam yang maju.

Bersama narasi itu, ada foto kertas berwarna coklat dan tampak sudah tua. Ada tulisan Arab dan bahasa Prancis Certificat du Vaccin.

Apakah benar itu sertifikat vaksin tertua? Dalam penelusuran detikINET, Rabu (8/9/2021) pencarian Google Image menghasilkan beberapa jawaban. Ada sejumlah foto yang serupa tapi tak sama.

Disebut serupa karena bagian kop kertas itu sama, ada tulisan Certificat du Vaccin. Kemudian layout kertasnya juga sama terdiri dari tabel. Hanya bagian bawah yang sepertinya tanda tangan atau tanggal, agak berbeda tulisannya.

Foto apakah ini? Rupanya ini memang benar adalah Sertifikat Vaksin dari masa Kesultanan Utsmaniyah. Namun umurnya tidak setua yang diklaim dalam broadcast di medsos.

Faktanya, malah sertifikat vaksin ini menjadi pemberitaan sejumlah media di luar negeri. Beberapa yang memberitakan antara lain media Alsat dan Slobodenpecat dari Macedonia. Judul beritanya adalah A document shows how the Ottomans checked if anyone had been vaccinated.

Sertifikat vaksin itu dari tahun 1908 yang ditulis dalam bahasa Arab dan Prancis. Berarti umurnya sudah 113 tahun. Saat itu sudah ditemukan vaksin campak (measles) dan pes. Isi dokumennya adalah data vaksin anak berusia 10 tahun dari Istanbul, Turki.

Sertifikat itu adalah konfirmasi vaksinasi melawan pandemi di Kesultanan Utsmaniyah di masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid II tahun 1326 H (1908 M). Tulisan lainnya diartikan sebagai berikut:

Segel: Abdulhamid Khan bin Abdulmejid al-Muzafer daima
Nama penerima vaksin: Ismail Efendi
Umur: 10
Nama ayah: Mehmed Aga
Pekerjaan ayah: Kusir kereta
Agama: Islam
Alamat: Istanbul, apartemen 17, Distrik Uskudar, Tunusbagi Mahalla, Jalan Ed'hem Pasha No 44
Tanggal vaksin: 13 Oktober 1326 H
Petugas vaksin: Mustafa bin Hussein

Kesimpulannya, broadcast yang beredar adalah separuh benar. Foto itu benar merupakan sertifikat vaksin (kemungkinan besar vaksin campak) dari masa Kesultanan Utsmaniyah di Turki. Namun bukan dari tahun 1721, melainkan dari tahun 1908.

Klaim sebagai sertifikat vaksin tertua di dunia, tidak bisa disimpulkan. Alsat memberitakan pada masa itu baru ada vaksin campak dan pes. Tidak diketahui apakah sebelum itu sudah ada sertifikat vaksin atau belum.

Tapi, sungguh menarik untuk dipelajari orang-orang di masa kini. Ketika masih banyak yang ragu dengan vaksin atau bahkan tidak percaya dengan vaksin COVID-19, ketahuilah bahwa 100 tahun lalu Khalifah Utsmaniyah sudah menggelar vaksinasi dan memberikan sertifikat vaksinnya.

Sumber: detik.com
Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved