Kamis, 28 Maret 2024
303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan | Guru SD Ditemukan Membusuk di Desa Rimbo Panjang, Diduga Ini Penyebab Korban Meninggal
 
Kesehatan
Melalui Aktivasi Posyandu, PKBI Riau Gelar Kick Off Meeting Pencegahan Stunting

Kesehatan - - Selasa, 12/10/2021 - 18:56:31 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru - Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Riau melaksanakan kick off meeting program pencegahan stunting melalui aktivasi Posyandu di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis dan Kecamatan Kandis Kabupaten Siak, Selasa (12/10/2021).

Pertemuan yang dilaksanakan secara hybrid di salah satu hotel Pekanbaru ini diikuti oleh 36 peserta. 16 orang mengikuti secara luring dan 20 orang lainnya  secara daring. Pesertanya berasal dari unsur Bappeda, BKKBN, Dinas Kesehatan provinsi, kabupaten/kota, PKK provinsi, kabupaten/kota, Camat Mandau dan Kandis serta dari kepala desa, lurah, kader Posyandu Mawar Jingga Kelurahan Air Jamban Kecamatan Mandau dan Posyandu Kasih Ibu Desa Libo Jaya Kecamatan Kandis.

Menurut Direktur Eksekutif Daerah PKBI Riau Anthonny Adiputra, acara ini menghadirkan dua  narasumber yakni Kabid Pemerintah dan Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi Riau Heri Yanto dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Mardalena Wati Yulia. Sedangkan Gubernur Riau yang diwakili Sekretaris Dinas
BP3AP2KB Provinsi Riau, Raja Siti Nuraisyah, sebagai keynote speaker. Tampak juga hadir VP Corporate Affair PT. Pertamina Hulu Rokan Sukamto Thamrin.

Anthonny menjelaskan kegiatan ini sebagai langkah awal keterlibatan PKBI Daerah Riau dalam upaya pencegahan stunting.  

"Ini merupakan program kemitraan antara Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Riau dengan PT. Pertamina Hulu Rokan. Pelibatan PKBI Riau dalam program ini sebagai bagian dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) pada tujuan nomor 3, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia," sebutnya.
 
Dia menambahkan, data Dinas Kesehatan Provinsi Riau tahun 2019, angka prevalensi stunting Provinsi Riau sebesar 23,95%. Untuk menurunkannya tentu membutuhkan konvergensi multisektoral, termasuk pelibatan private sector dan masyarakat.  

"PKBI Daerah Riau sebagai salah satu bagian dari organisasi masyarakat juga memiliki kepedulian terhadap isu ini. Kami mengambil peran pada aspek pemberdayaan masyarakat melalui pengorganisasiannya. Dan secara umum program ini bertujuan untuk  meningkatkan status gizi pada ibu hamil dan baduta (balita bawah dua tahun) dengan mobilisasi Posyandu," ucapnya.
 
Sedangkan secara khusus dari program ini, kata Anthonny yaitu meningkatkan cakupan akses ibu hamil dan ibu yang memiliki baduta ke Posyandu melalui strategi KIE dalam upaya pemantauan kesehatan ibu hamil dan baduta. Kemudian, meningkatkan gizi ibu hamil dan baduta melalui pemberian makanan tambahan dan pengembangan komoditas wilayah. Lalu meningkatkan kapasitas kader Posyandu dalam upaya pencegahan stunting serta meningkatkan dukungan komponen masyarakat di sekitar lokasi intervensi terhadap upaya peningkatan status kesehatan Ibu dan anak.
 
Anthonny menjelaskan, program ini akan mengintervensi Posyandu Mawar Jingga di Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis dan Posyandu Kasih Ibu di Desa Libo Jaya, Kecamatan Kandis kabupaten Siak. Penetapan  wilayah program ini tentunya berdasarkan pada lokus stunting dan juga area kerja PT. Pertamina Hulu Rokan.  
 
Program yang berdurasi 4 bulan (September - Desember 2021) ini  akan melaksanakan aktifitas kunci yaitu pemberdayaan kader, mengefektikan kegiatan rutin Posyandu setiap bulannya, promosi kesehatan dan pemberian makanan tambahan.
 
"Sebagai bagian dari intervensi konvergensi program stunting di Kabupaten Bengkalis khususnya di Kecamatan Mandau dan Kandis, Siak tentunya PKBI Riau bersama pihak terkait memerlukan dukungan dari stakeholder baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota maupun kecamatan dan desa. Oleh sebab itu PKBI Riau merasa perlu mensosialisasikan program stunting yang sedang dijalankan ini kepada semua stakeholder," imbuhnya.(rls)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved