Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Tanjung Pinang-Kepri
Hadir di HUT BNN ke 20,
Gubernur Kepri: Kalaborasi BNN Suatu Keharusan untuk Tutup Rapat Pintu Masuk Narkoba

Tanjung Pinang-Kepri - - Selasa, 22/03/2022 - 21:12:44 WIB

SULUHRIAU, Tanjungpinang- Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menekankan, kolaborasi yang lebih kuat bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) merupakan suatu keharusan, agar pintu masuk tertutup rapat bagi setiap bentuk kejahatan Narkoba di Wilayah Provinsi Kepri.

“Salah satu persoalan di Kepri ini, yang berbatasan langsung dengan negara tetangga adalah pintu masuk bagi kejahatan Narkoba. Itu yang harus kita antisipasi,” kata Ansar, pada Acara Syukuran HUT Ke-20 BNN, di Gedung Lancang Kuning, Polda Kepri, Selasa (22/3/2022).

Acara yang diselenggarakan oleh BNN Provinsi Kepri ini mengambil tema ’20 Tahun Mengabdi Menuju Indonesia Bersinar’.

Pada kesempatan tersebut, Ansar mengapresiasi kinerja BNN Provinsi Kepri dalam menanggulangi kejahatan Narkoba.

“Persoalan kejahatan Narkoba yang extraordinary yang ditangani oleh BNN Kepri, baik melakukan penangkapan atau masuknya Narkoba yang tidak sedikit, mesti kita apresiasi, dan kita dukung dengan kolaborasi yang lebih kuat,” tambah Ansar.

Kemudian, Ansar mengajak untuk menjadikan HUT BNN ini sebagai momentum untuk membangun semangat mengeleminasi atau menghilangkan peredaran Nakoba di Kepri dan di Indonesia.

“Kalau semua elemen kita sinergikan dengan baik, In shaa Allah, Narkoba di Kepri bisa kita tumpas dengan aman. Ini adalah tugas yang mulia, kita yakin ke depan Indonesia akan bebas dari Narkoba,” ujar Ansar.

Ansar juga mengatakan, bahwa Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman, antara BNN dan TP-PKK Pusat yang diteken pada Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-50 yang lalu, sebagai bentuk kolaborasi yang sangat tepat.

Keduanya adalah organisasi besar, bahkan TP-PKK memiliki jaringan yang sangat kuat, bahkan hingga tingkat dasawisma,” ungkap Ansar.

Ansar lalu memaparkan kondisi indikator-indikator makro, baik ekonomi maupun sosial di Kepri yang tahun lalu telah dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), di mana indeks pembangunan manusia di Kepri relatif sangat baik di angka 75,79, dan Kepri menempati urutan pertama Se-Sumatera dan urutan Ke-4 Se-Indonesia dari 34 provinsi.

“Kemudian, indeks pendidikan di Kepri berada di angka 89,9 persen. Kita di urutan Ke-4 setelah Bali, Yoygakarta dan DKI Jakarta. Lalu, indeks ketahanan keluarga kita di angka 75,18 persen. Angka ini relatif tinggi dari pada rata-rata nasional,” papar Ansar.

Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala BNN Kepri Henry P. Simanjuntak, Wakapolda Kepri Rudi Pranoto, Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak, Komandan Korem 033/WP Jimmy Ramoz Manalu, Kepala Zona Maritim Barat Hadi Pranoto, Kabinda Kepri Riza Celvian Gumay, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kepri, dan Staf Khusus Gubernur Kepri. (adv, jks)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved