Kamis, 28 Maret 2024
303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan | Guru SD Ditemukan Membusuk di Desa Rimbo Panjang, Diduga Ini Penyebab Korban Meninggal
 
Tanjung Pinang-Kepri
Buka Rakerda BKKBN Kepri, Gubernur Ansar Berharap Terwujud Keluarga Berkualitas

Tanjung Pinang-Kepri - - Rabu, 13/04/2022 - 22:42:23 WIB

SULUHRIAU, Tanjungpinang- Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad, resmi membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Bangga Kencana, yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Kepri di Hotel CK, Kota Tanjungpinang, Rabu (13/4/2022).

Program Bangga Kencana atau Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana merupakan upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat, melalui berbagai kelompok kegiatan di masyarakat.

Rakerda Bangga Kencana Provinsi Kepri kali ini mengusung tema ‘Penguatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Melalui Optimalisasi Sumber Daya Konvergensi Lintas Sektor’.

Ansar menyebutkan, program Bangga Kencana sebagai program yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan kualitas keluarga di Kepri. Keluarga sebagai unit masyarakat yang terkecil memegang peranan penting untuk menjadi pijakan awal menuju masyarakat Kepri yang kuat dan sehat.

“Melalui Bangga Kencana ini, kita bersama semua saling berupaya untuk mewujudkan kualitas keluarga, yang pada akhirnya bisa menjamin kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kepri memiliki keunggulan dan daya saing yang mumpuni,” kata Ansar.

Ansar berharap, BKKBN melalui Bangga Kencana juga bisa terus memaksimalkan upaya penurunan stunting di Kepri.

Saat ini, angka stunting di Kepri ada di 17,6 persen yang membuat Kepri berada di empat provinsi terbawah secara nasional. Sementara, angka stunting secara nasional masih ada di angka 24,4 persen.

“Target dari Bapak Presiden di Tahun 2024 stunting harus turun ke 14 persen, maka dari itu, kita harus kerja keras, agar target itu bisa tercapai,” tegas Ansar.

Ansar juga menyinggung perihal bonus demografi yang akan dinikmati Indonesia di Tahun 2045. Menurut Ansar, kesempatan itu harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan pengembangan SDM yang didasarkan pada studi komprehensif, sehingga bisa sesuai dengan roadmap Indonesia Emas di Tahun 2045.

“Jangan sampai bonus demografi malah menjadi bencana demografi, jika kita lengah, tidak mempersiapkannya dari sekarang,” pungkas Ansar. (kmf)







 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved