Kamis, 28 Maret 2024
303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan | Guru SD Ditemukan Membusuk di Desa Rimbo Panjang, Diduga Ini Penyebab Korban Meninggal
 
Kuansing
Warga Kopah Kuansing Resah, Puluhan Hewan Ternak Milik Masyarakat Diindikasi Terjangkit PMK

Kuansing - - Kamis, 14/07/2022 - 21:09:39 WIB

SULUHRIAU, Teluk Kuantan- Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternal kini tengah mewabah di Indonesia. Penyakit ini sudah menyerang ribuan hewan ternak di sejumlah wilayah termasuk wilayah Kabupaten Singingi

Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bersifat merusak jaringan sel. Kerugian dari dampak penyakit ini bukan hanya dirasakan oleh peternak, namun juga dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, edukasi mengenai penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak ini penting dimiliki.

Penyakit ini merupakan penyakit akut, cepat, mendadak kemudian sangat menular dan sangat infeksius dapat hewan ruminansia, seperti sapi, kerbau,rusa dan lainnya.

Salah seorang peternak asal Munsalo Kopah, Kuansing, Supendri ketika di hubungi  menceritakan, dirinya merasa resah sudah ada puluhan ekor sapi milik masyrarakat mengalami penyakit kuku, kaki bengkak dan berulat, mulut pecah-pecah, tidak ada napsu makan bahkan ada yang sudah mati yang diduga memiliki gejala PMK.

"Sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari dinas terkait untuk mengatasi masalah ini"ujarnya

Dia berharap pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi  mempercepat pengadaan vaksin PMK. Terlebih lagi idealnya ternak yang perlu mendapat vaksin minimal 70 persen dari seluruh sebaran populasi sapi dan kerbau.

"Kami sempat komunikasi dengan teman petugas lapangan untuk juga ikut percepatan vaksin ini, sebelum ternak kami banyak yang mati akibat PMK ini," pinta Supendri

Hal yang sama juga dikatakan warga Kopah lainnya, Hadri hewan ternak yang diduga positif PMK dipotong paksa.

Ia juga tak menampik adanya hewan ternak yang mati karena positif PMK. Namun,  Hadri tak menyebut secara rinci jumlah hewan ternak yang diduga mati  karena PMK.

Lebih lanjut, Hadri mengatakan saat ini pihaknya hanya melakukan perawatan melalui obat dan vitamin. Ia menjelaskan hewan ternak yang positif diduga PMK tak memiliki nafsu makan. Sehingga perlu adanya vitamin.

"Kami berharap pemerintah Kuansing secepatnya mengatasi masalah ini sebelum ternak masyarakat mati dengan sia-sia," katanya.

Namun Kabid Peternakan Kuansing drh, Asrul ketika di konfirmasi mengatakan, untuk mengatasi sebaran PMK sampai saat ini 800 dosis vaksin telah diberikan pada ternak sapi sebagai antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

Jumlah tersebut masih terlalu jauh dari kebutuhan jumlah populasi hewan ternak di Kuansing sapi 24.830 ekor, kerbau 9.090 ekor, kambing 32.724 ekor, dimba 107 ekor

Untuk menanggulangi kekurangan ini pihaknya akan mengajukan 7500 - 10.000 dosis vaksin kepada pemerintah pusat, jumlah dosis vaksin tersebut diprioritaskan untuk seluruh Kecamatan yang terjangkit PMK

"Secara angka kematian yang diduga penyakit PMK belum ada dari laporan petugas kita.Tapi gejala umum yang mirip PMK ada 2 ekor ditemukan di desa Kari Kecamatan Kuantan Tengah dan sudah kita lakukan pengambilan sampel dan sudah kita kirim ke laboratoriun Bukit Tinggi," ujar Asrul

Hari ini petugas dari dinas peternakan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuantan Singingi Kamis, (14/7/2022) turun langsung memantau lokasi desa Munsalo Kopah guna melakukan langkah antisipasi dengan karantina hewan yang diindikasi PMK untuk mencegah terjadinya penyebaran virus.

Didesa Munsalo Kopah petugas memeriksa  4 kandang dengan populasi 10 ekor, ditemukan sakit 2 ekor dengan gejala umum diduga PMK

Guna mecegah penyebaran PMK yang lebih meluas, ia mengimbau kepada para peternak agar menghentikan dulu pembelian sapi dari luar, Pasalnya, penularan penyakit yang disebabkan oleh virus ini begitu cepat dan mudah dalam penularannya.

"Terutama jangan dulu membeli ke daerah-daerah yang telah tersuspek PMK, soalnya penyakit ini penularannya begitu cepat, satu ekor sapi terkena PMK maka satu kandang bisa tertular semua," tutup Asrul. (rda)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved