Jum'at, 29 Maret 2024
Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
 
Pemprov Riau
Gubri Serahkan Bantuan BKK Rp190 Juta untuk Desa Buruk Bakul Bengkalis

Pemprov Riau - - Selasa, 26/07/2022 - 20:17:16 WIB

SULUHRIAU, Bengkalis - Gubernur Riau Syamsuar menyalurkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk Desa Buruk Bakul senilai Rp190 juta yang diterima langsung oleh Kepala Desa Buruk Bakul, Sunaryo.

Bantuan tersebut  diberikan Syamsuar pada saat menghadiri peringatan hari mangrove sedunia di Desa Buruk Bakul, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Selasa (26/7/2022).

Saat kunjungan kerja di Desa Buruk Bakul, Syamsuar juga menyalurkan bantuan insentif guru tahfiz senilai Rp12 juta dan menyalurkan bantuan sarana pendukung guru tahfiz Rp5 juta.

Kemudian, ia juga menyalurkan bantuan untuk Posyandu senilai Rp8 juta dan bantuan peningkatan kapasitas kewirausahaan pemuda/pemudi Rp8 juta. Lalu, bantuan modal BUMDes untuk Desa Batang Duku, Bengkalis, senilai 88 juta rupiah.

“Dengan diberikannya bantuan untuk desa ini semoga bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sehingga mampu membantu menurunkan angka stunting. Dan dapat membuka peluang kewirausahaan bagi anak-anak muda agar dapat menekan angka pengangguran,” kata Syamsuar.

Sebagai informasi, pada 2019 Pemerintah Provinsi Riau telah memberikan BKK kepada 1.591 desa yang ada di Provinsi Riau sebesar Rp200 juta per desa.

Kemudian, pada tahun 2020, mengalami penurunan disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19. Sehingga BKK yang disalurkan sebesar Rp85 juta per desa.

Sementara di 2021, BKK yang disalurkan kembali naik menjadi Rp100 - Rp150 juta per desa.

Syamsuar menjelaskan, dengan adanya BKK ini berdampak positif untuk kemajuan desa. Sebelum memiliki program BKK Desa, jumlah desa mandiri di Riau hanya sebanyak 10 desa pada tahun 2019. Namun, pada tahun 2022 jumlah desa mandiri meningkat menjadi 159 desa.

“Alhamdulillah, dengan adanya BKK ini saya harapkan desa-desa mandiri di Provinsi Riau terus semakin bertambah,” harapnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, sebelumnya ia telah bertemu dengan

Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa se-Indonesia (Papdesi) di Pekanbaru.

Pada pertemuan itu, dikatakan Syamsuar,  Ketua Papdesi mengapresiasi program BKK Pemprov Riau. Karena hanya ada dua gubernur yang rutin memberikan BKK ini, yaitu  Gubernur Jawa Tengah dan  Gubernur Riau.

“Jadi, kami beberapa hari yang lalu ada bertemu dengan Pepdesi. Ketua umum Papdesi itu mengatakan hanya ada dua gubernur yang peduli dengan penyaluran dana kepada desa-desa, yaitu Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur Riau," ungkapnya.

"Jadi kehadiran saya di acara hari mangrove sedunia ini sekaligus memberikan bantuan untuk desa.   Untuk itu doakanlah agar Riau semakin besar pendapatannya supaya masyarakat semakin besar mendapatkan bantuannya,” tutupnya. (mcr)

 





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved