Kamis, 25 April 2024
Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau | Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian | laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers
 
Internasional
5 Gebrakan Anwar Ibrahim Usai Dilantik Jadi PM Malaysia

Internasional - - Sabtu, 26/11/2022 - 10:07:15 WIB

SULUHRIAU - Perdana Menteri (PM) baru Malaysia Anwar Ibrahim memberikan gebrakan usai dilantik. Seperti soal menolak gaji PM dan memotong gaji menteri.

Seperti dilansir Malay Mail dan The Star, Jumat (25/11/2022), Anwar mulai menjabat PM ke-10 Malaysia pada Jumat (25/11) pagi waktu setempat. Dia tiba di kantor PM yang disebut Perdana Putra di Putrajaya, sebelum pukul 10.00 waktu setempat.

Prioritas utama Anwar adalah memulihkan perekonomian Malaysia.

"Saya bersyukur bahwa hari ini dan sebelum ini, situasi dan kepercayaan investor telah berubah. Ringgit menguat dan pasar saham hidup kembali," ucapnya.

"Mari kita sekarang fokus pada perekonomian dan melakukan apa pun yang diperlukan untuk menghidupkan kembali (perekonomian) agar kesejahteraan rakyat, khususnya yang miskin dan terpinggirkan, akan terlindungi," cetus Anwar seperti dilansir Malay Mail.

Berikut beberapa gebrakan yang dilakukan oleh Anwar Ibrahim:

1) Berantas Korupsi

Anwar menegaskan bahwa pemerintahan yang baik, tanpa adanya korupsi, ditegakkannya independensi peradilan dan yang terpenting, kesejahteraan rakyat akan dipegang teguh oleh pemerintahan yang dipimpinnya nanti.

Dia menekankan bahwa rakyat Malaysia menginginkan perubahan, yang terlihat dalam hasil pemilu 19 November, dan memiliki harapan baru dari pemerintahan yang baru.

"Untuk mengangkat martabat (Malaysia) mereka, hentikan korupsi dan penyalahgunaan wewenang, urusi kepentingan rakyat," tegas Anwar seperti dilansir kantor berita Bernama.

2) Bentuk Pemerintahan 'Persatuan Nasional'

Anwar menyampaikan akan membentuk pemerintahan 'Persatuan Nasional.' Yaitu pemerintahan yang terdiri dari koalisi Pakatan Harapan yang dipimpinnya, dan koalisi Barisan Nasional yang dipimpin UMNO, dan Gabungan Partai Sarawak.

Anwar membuka pintu bagi koalisi atau partai politik lainnya yang ingin bergabung. Seruan ini diduga merujuk pada koalisi Perikatan Nasional yang dipimpin mantan PM Muhyiddin Yassin, yang sempat mempersoalkan penunjukan Anwar sebagai PM.

"Saya memiliki pandangan yang sangat terbuka. Ini adalah pemerintahan 'Persatuan Nasional'; semuanya diterima, dengan syarat Anda menerima aturan dasar pemerintahan yang baik, tidak ada korupsi, dan Malaysia untuk semua rakyat Malaysia," cetus Anwar seperti dilansir Malay Mail.

Selain didukung koalisi besar, Anwar juga mendapat dukungan partai-partai lebih kecil seperti Partai Warisan, Partai Ikatan Demokratik Malaysia (Muda) dan Partai Bangsa Malaysia (PBM). Dia menyatakan akan mempertimbangkan partai-partai yang mendukung dirinya dalam menyusun kabinet pemerintahan.

Disebutkan juga oleh Anwar bahwa calon Wakil PM dari negara bagian di Borneo dan Semenanjung Malaysia tengah dipertimbangkan.

3) Bentuk Kabinet Ramping-Potong Gaji Menteri

Anwar akan membentuk kabinet yang ramping. Namun, dia pun akan memotong gaji menteri-menterinya. Disebutkan Anwar bahwa usulan pengurangan gaji menteri dan perampingan jumlah anggota kabinet pemerintahan sedang dibahas.

"Ukuran Kabinet pasti akan lebih kecil dan saya meminta menteri-menteri baru untuk menyetujui proposal saya untuk mengurangi gaji mereka," ucap Anwar seperti dilansir media Malaysia, The Star.

"Ini masih dalam proses pembahasan dan persiapan," imbuhnya.

4) Tolak Gaji PM Malaysia


Anwar juga menekankan kembali janjinya sejak awal untuk menolak gajinya sebagai PM Malaysia. Langkah ini dimaksudkan untuk menanamkan kepercayaan publik.

"Saya telah mengumumkan bahwa langkah pertama untuk mendapatkan kembali kepercayaan rakyat, agar mereka tidak memandang para menteri dan pemimpin, terlepas dari partainya, terlepas dari keyakinannya, semuanya hanya memikirkan gaji, kepentingan, kontrak, saham," ucapnya.

"Oleh karena itu, saya memilih untuk menolak gaji seorang Perdana Menteri," tegas Anwar seperti dilansir Malay Mail.

5) 28 November Hari Libur Nasional

Anwar mengumumkan penetapan hari Senin mendatang, tanggal 28 November, sebagai hari libur nasional. Dia menyebut hal ini telah menjadi janjinya sejak sebelum menjabat PM.

"Saya akan berdiskusi dengan sekretaris kepala karena saya telah menjanjikan hari libur pada hari Senin minggu ini, tetapi ini tidak diselesaikan pada hari Senin pekan lalu," kata Anwar seperti dilansir The Star.

"Insya Allah, (kebuntuan) ini selesai pada Kamis (24/11) dan saya akan memenuhi janji saya untuk hari libur Senin depan," ujarnya, merujuk pada 28 November.

"Kepercayaan investor asing telah berubah, ringgit menguat dan pasar saham lebih segar. Makanya saya putuskan Jumat (25/11) bukan hari libur nasional, melainkan Senin (28/11) depan," ucap Anwar lagi.

Sumber: detik.com
Editor: Khairul






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved