Jum'at, 26 April 2024
Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama | Sumringahnya Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 setelah Kalahka Korsel Melalui Adu Penalti | Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau | Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian
 
Kesehatan
Kasus Sifilis di Indonesia Tembus 21 Ribu! Raja Singa pada Anak Paling Banyak Dipicu Ini

Kesehatan - - Rabu, 10/05/2023 - 11:39:22 WIB

SULUHRIAU - Kementerian Kesehatan RI mencatat ada kenaikan kasus sifilis atau raja singa di Indonesia dalam waktu lima tahun terakhir, termasuk infeksi pada anak.

Peningkatan dilaporkan melampaui 50 persen. "Dari 2018 sampai 2022 kemarin terjadi peningkatan kasus hampir 70 persen, dari 18 ribu kasus menjadi 21 ribu kasus saat ini," terang juru bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril dalam konferensi pers, Senin (8/5/2023).

Tidak jauh berbeda dengan HIV, khusus kasus sifilis pada anak disebut Syahril paling banyak tertular dari ibunya. Hal ini dikarenakan minimnya tes atau skrining sifilis pada kasus ibu hamil.

Dari 5 juta kehamilan, hanya 25 persen di antaranya yang melakukan skrining sifilis. Di sisi lain, baru 41 persen ibu hamil yang mendapatkan pengobatan.

"Nah setiap tahun ada penambahan rata-rata 17-20 ribu, ini perlu menjadi perhatian bagi kita, kewaspadaan, warning ini kepada seluruh masyarakat, begitu besarnya dampak sifilis dan HIV kepada anak-anak, apabila seorang ibu tidak mendapatkan perlakuan yang baik," jelas dia.

"Ibu hamil dengan sifilis yang diobati masih rendah, hanya di kisaran 40 persen. Nah, sisanya alias 60 persen tidak mendapatkan pengobatan sehingga berpotensi menularkan dan menimbulkan cacat pada anak yang dilahirkan," wanti-wanti dr Syahril.

Karenanya, ia mengimbau masyarakat Indonesia untuk menghindari aktivitas seksual berisiko. Bagi yang sudah menikah, disarankan untuk tidak melakukan perilaku seks berisiko seperti seks oral dan lainnya.

"Bagi yang belum menikah agar menggunakan pengaman untuk menghindari hal-hal yang berisiko untuk kesehatan," pesan dia.

Masyarakat juga diminta aktif melakukan tes sifilis di fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas yang bisa didapatkan secara gratis. Hal ini demi memastikan angka kematian dan kesakitan akibat sifilis bisa terus ditekan.

Sumber: detik.com
Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved