Sabtu, 27 April 2024
Pelaku Pembunuhan Wanita Tanpa Busana di Kampar Ditangkap, Ini Motifnya | 1.500 CJH Riau Ikuti Launching Senam Haji dan Launching Batik Haji | Sambut Tokoh-tokoh Kampar di Pekanbaru, Pj Bupati Dukung Bagholek Godang Masyarakat Kampar | Polsek Tambang Tangkap Pelaku Narkoba di Depan SPBU Rimbo Panjang | Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis!
 
Internasional
Bakar Al-Quran Ramai, Dua Negara Ini "Dirujak" Negara Islam

Internasional - - Senin, 31/07/2023 - 18:25:24 WIB
Orang-orang berdemonstrasi menentang penodaan Alquran di Denmark, di Sanaa, Yaman 24 Juli 2023. (REUTERS)
TERKAIT:

SULUHRIAU - Pemerintah Denmark dan Swedia berencana untuk membuat aturan yang melarang pembakaran kitab suci di muka umum.

Hal ini terjadi setelah dua Negara Nordik itu mendapatkan reaksi diplomatik yang keras dari negara-negara Muslim pasca aksi pembakaran Al Quran.

Menteri Luar Negeri Denmark Lars Løkke Rasmussen mengatakan bahwa pembakaran kitab suci "hanya berfungsi untuk menciptakan perpecahan di dunia yang sebenarnya membutuhkan persatuan". Maka itu, Kopenhagen berupaya membuat aturan yang melarang aksi semacam itu.

"Itulah mengapa kami telah memutuskan di pemerintahan bahwa kami akan melihat bagaimana, dalam situasi yang sangat khusus, kami dapat mengakhiri ejekan terhadap negara lain, yang bertentangan langsung dengan kepentingan Denmark dan keamanan Denmark," kata Rasmussen kepada penyiar publik Denmark DR yang diberitakan Associated Press (AP), dikutip Senin (31/7/2023).

Rasmussen mengatakan Kabinet Perdana Menteri Mette Frederiksen bertekad untuk menemukan "alat hukum" untuk melarang tindakan semacam itu tanpa mengorbankan kebebasan berekspresi, tetapi ia mengakui itu tidak mudah.

"Harus ada ruang untuk kritik agama, dan kami tidak berpikir untuk memasukkan kembali pasal penodaan agama. Tetapi ketika Anda berdiri di depan kedutaan asing dan membakar Alquran atau membakar gulungan Taurat di depan kedutaan Israel, itu tidak ada gunanya selain untuk mengejek," tambahnya lagi.

Di Swedia, Perdana Menteri Ulf Kristersson mengatakan hari Minggu di Instagram bahwa pemerintahnya sedang menganalisis situasi hukum terkait penodaan Al-Qur'an dan kitab suci lainnya, mengingat tindakan semacam itu menimbulkan permusuhan terhadap Swedia.

"Kami berada dalam situasi kebijakan keamanan paling serius sejak Perang Dunia Kedua," kata Kristersson.

Denmark dan Swedia mendapatkan kecaman keras dari negara-negara Muslim dunia lantaran dianggap mengizinkan beberapa aksi pembakaran Al Quran. Irak bahkan mengusir Duta Besar Swedia yang berada di Baghdad.

Bahkan, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengadakan pertemuan jarak jauh darurat untuk membahas hal tersebut imbas pembakaran kitab suci umat di dua negara itu.

Tak hanya Al Quran, aksi pengrusakan kitab suci juga dialami Umat Yahudi. Pada hari Jumat, seorang wanita Swedia yang mendapat izin dari otoritas lokal untuk membakar buku Taurat di luar kedutaan Israel.

Sumber: ncbcindonesia.com
Editor: Khairul






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved