Minggu, 19 Mei 2024
Miliki Narkoba, Pria Gondrong Warga Desa Penghidupan takk Berkutik Ditangkap Dicokok Polisi | Kabar Duka, Tokoh Pers dan Perfilman Nasional Prof Salim Said Meninggal Dunia | Terungkap, Wanita Diduga Lesbi Pelaku Penikaman Milik Group LGBT Sejak SMA | Sempat Tertunda, Jemaah Haji Atas Nama Atun Jaali Genggam Akhirnya Berangkat Hari Ini ke Tanah Suci | Debit Air PLTA Koto Panjang Tinggi, Pj Bupati Kampar Himbau Masyarakat Selalu Waspada Banjir | Kasubbag TU Kemenag Pekanbaru Jenguk Jamaah Haji Kloter BTH 03 yang Tertunda Berangkat
 
Politik
Kampanye Akbar Anies
Orasi Menggebu-gebu Surya Paloh soal Demokrasi Tak Boleh Dicampur Urusan Keluarga, Telak!

Politik - - Minggu, 28/01/2024 - 15:34:36 WIB

SULUHRIAU- Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh menyinggung hak demokrasi yang tidak bisa dicampur dengan urusan keluarga.

Hal itu disampaikan Surya Paloh saat orasi kebangsaan pada acara kampanye akbar bersama Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan di Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/1/2024).

Surya Paloh mengatakan Indonesia menganut sistem demokrasi yang tidak bisa diganggu gugat. "Demokrasi itu adalah sebuah kebebasan sekaligus hak dan kewajiban yang kita harus jalankan.

Maka, kepada NasDem yang telah memberikan komitmennya sebagai partai politik yang tetap bersiteguh untuk membawa gerakan perubahan, amat berkepentingan dengan seluruh kemampuan dan kekuatan dirinya mempertahankan tumbuh, sehat, dan berkembangnya demokrasi di negeri ini," kata Surya Paloh.

Paloh menuturkan NasDem bakal menjaga hak demokrasi setiap pihak dalam proses pemilihan umum (Pemilu).

Namun, dia menyatakan terkait demokrasi, tidak ada pihak yang bisa merusaknya, terutama terkait urusan pribadi.

"Demokrasi tidak boleh dirusak oleh siapa pun juga, demokrasi mengatur hak-hak pribadi, hak-hak keluarga, dan tentu hak-hak publik. Kita tidak boleh mencampuradukkan antara hak pribadi, keluarga, dengan hak-hak publik," jelasnya.

Selain itu, Paloh mengaku kondisi tersebut membuat NasDem ingin memperkokoh cita-cita bangsa soal demokrasi. Dia lantas menyinggung soak pemimpin yang seharusnya tidak hanya pandai berbicara, tetapi tidak dengan aksi nyata kepada masyarakat.

Menurut dia, pihaknya tengah memperjuangkan hak-hak setiap pihak dalam hal demokrasi. "Ini misi besar kita di negeri ini.

Maka untuk itulah katanya sedang memperjuangkan bahwasannya komitmen kebangsaan kita yang memberikan penghormatan dan penghargaan terhadap Kebhinekaan Tunggal Ika, semangat pluralisme, tidak berhenti dalam lip service di bibir saja. Tapi harus kita laksanakan," imbuhnya. (tvonews.com).





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved