Sabtu, 27 April 2024
Sambut Tokoh-tokoh Kampar di Pekanbaru, Pj Bupati Dukung Bagholek Godang Masyarakat Kampar | Polsek Tambang Tangkap Pelaku Narkoba di Depan SPBU Rimbo Panjang | Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis! | Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama
 
Religi
Petuah Ramadhan DR H Ahmad Supardi
Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan

Religi - - Kamis, 28/03/2024 - 10:47:39 WIB

ISLAM adalah sebuah agama samawi yang sangat menghargai ilmu pengetahuan. Islam mengajarkan menuntut ilmu pengetahuan adalah merupakan kewajiban agama yang harus ditunaikan oleh setiap umatnya.

Ilmu Pengetahuan adalah merupakan prasyarat utama untuk dapat melaksanakan ajaran agama dengan baik dan sempurna. Ilmu pengetahuan adalah merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mencapai kebaha- giaan hidup, baik hidup di dunia maupun hidup di akhirat kelak.

Di dalam salah satu hadits beliau yang amat terkenal, Rasulullah saw bersabda:

Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan hidup di dunia, maka hendaklah ia mempelajari ilmu. Dan barang siapa yang menginginkan kebahagiaan hidup di akhirat, maka hendaklah ia mempelajari ilmu.

Dan barang siapa yang mengingikan kebahagiaan hidup dunia dan akhirat, maka hendaklah ia mempelajari ilmu.
Hadis ini menggambarkan betapa pentingnya ilmu pengetahuan dalam hidup dan kehidupan umat manusia. Oleh karena itu pulalah, maka dalam hadis lain, Nabi bersabda:

Tuntutlah ilmu itu mulai dari buaian sampai dengan liang lahat. Menuntut ilmu pengetahuan, harus dilakukan sepanjang masa, sepanjang hidup ataupun seumur hidup.

Menuntut ilmu pengetahuan, selain tidak mengenal waktu, juga tidak mengenal tempat, sampai-sampai Nabi bersabda: Tuntutlah ilmu itu walaupun di negeri Cina.

Konsep Islam tentang menuntut ilmu ini, jauh melampaui konsepsi masyarakat modern tentang long life education (belajar sepanjang hayat).
Di dalam al-Quran Allah swt menjanjikan, akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat dari orang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan.

Hasil penelitian mem- buktikan bahwa kelas sosial seseorang mengalami perubahan atau “kenaikan kelas sosialnya” di te- ngah masyarakat, setelah orang itu merengkuh dunia pendidikan secara berjenjang. Hampir dipas- tikan bahwa tidak ada orang yang mampu mengubah nasibnya tanpa melalui proses pendidikan, baik formal maupun nonformal.

Dan proses pend- idikan itu tidak lain kecuali menimba ilmu penge- tahuan: beik bersifat rasionalistik (deduktif) maupun bersifat empirik (induktif).

Hal ini dibuktikan dari kisah penciptaan Adam As yang akan menjadikannya sebagai Khalifah Al lah di muka bumi. Para Malaikat protes, kenapa Adam yang dijadikan khalifah?

Lalu Allah swt menguji Malaikat dengan Adam tentang ilmu pengetahuan, akhirnya Adam as yang menang dan Malaikat mengaku kalah. Hal ini menunjukkan, kehebatan dan kelebihan Adam (manusia) dibandingkan dengan Malaikat, adalah ada pada penguasaan ilmu pengetahuan.

Menuntut Ilmu Sebuah Tradisi Tua
Bagi umat Islam, menuntut ilmu pengetahuan merupakan sebuah tradisi tua yang sudah berurat berakar dalam kehidupannya. Hal ini ditandai dengan perintah pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, sebagai pertanda pelan- tikannya sebagai seorang Nabi dan Rasul terakhir utusan Allah, adalah perintah membaca dengan sebutan Iqra (bacalah), yaitu Surat Al-Alaq ayat 1-5.

Ayat pertama ini mengandung perintah membaca untuk mencerdaskan diri dengan membaca. Mem- baca dengan mata, membaca dengan pikiran, mem- baca dengan hati. Perintah untuk mencerdaskan diri melalui iman, ilmu dan amal.

Suatu hal yang sangat menarik adalah di dalam ayat ini kata-kata Iqra atau perintah membaca terdapat pengulangan. Hal ini memberikan isyarat kepada kita bahwa kecakapan membaca tidak diperoleh kecuali dengan mengulang-ulang bacaan atau membaca hendaknya dilakukan sampai mencapai batas maksimal kemampuan, tetapi juga untuk mengisyaratkan bahwa mengulang-ulang bacaan Bismi rabbika (demi karena Allah) akan meng- hasilkan pengetahuan dan wawasan baru walaupun yang dibaca adalah itu-itu juga.

Mengulang-ulang membaca alam raya, akan mambuka tabir rahasia alam semesta, menambah perkembangan ilmu pengetahuan dan bahkan menambah kesejahteraan ummat manusia. Membaca alam raya yang dilakukan oleh orang-orang zaman dahulu kala dengan yang dilakukan oleh orang-orang zaman modern, yang dibaca tetaplah alam raya yang itu-itu juga, tetapi hasil dari pembacaan itu mengalami perkembangan yang sangat luar biasa sebagaimana yang kita saksikan pada zaman modern saat ini.

Untuk mengaplikasikan perintah membaca itu dalam hidup dan kehidupan sehari-hari umat Is- lam, Rasulullah saw mengambil langkah-langkah taktis dan strategis dengan memerintahkan para pengikutnya belajar baca tulis. Aisyah, istri Rasul- ullah saw sendiri, ikut belajar baca tulis.

Zaid bin Tsabit, anak angkat Muhammad saw, dikursuskan untuk belajar tulisan Ibrani dan Suryani. Budak belian yang berhasil mengajari baca tulis 10 orang muslim, dimerdekakan secara otomatis.

Bahkan, tawanan perang yang berhasil mengajari umat Is- lam akan baca tulis, dibebaskan dari tawanan. Ini menunjukkan urgensi dunia ilmu dalam Islam Revolusi besar-besaran yang dilakukan oleh Muhammad sebagai Rasulullah saw ini, diikuti secara sistemik pula oleh para sahabat dan generasi sesudahnya.

Pada akhirnya, dunia imu pengeta- huan menjadi tradisi dan budaya bagi setiap umat Islam. Tidak heran, jika ilmu pengetahuan Yunani Kuno, dapat ditransformasikan umat Islam ke dalam ilmu pengetahuan Islam, yang kemudian menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan internasional, ketika dunia Barat dan eropa masih berada dalam abad kegelapan.

Suatu ketika, Imam Syafii sakit, dan diperiksa oleh seorang dokter. Setelah ia didiagnosis, sang dokter memberinya obat untuk diminum. Tak lama setelah Imam Syafii meminum obat, kondisi badannya terasa segar dan kesehatannya mulai pulih.

Sang Imam terkagum-kagum pada dokter. Lalu ia bertanya, Wahai dokter, apakah anda seorang muslim?
Bukan, saya non-muslim, jawab sang dokter dengan santun dan tenang.

Mendengar jawaban dokter itu, Imam Syafii menangis sesunggukan, air matanya meleleh. Maka, ia pun mengeluarkan fatwa: “Belajar ilmu-ilmu dunia yang bermanfaat untuk umat manusia hukumnya adalah fardhu kifayah, sedangkan belajar ilmu agama hukumnya fardhu ain.”

Dengan kata lain, jika Anda mem- biasakan diri untuk belajar mencari ilmu meng- gunakan metode berpikir melalui proses pengerah kan kekuatan logika induktif, besar peluang Anda untuk tumbuh menjadi seorang ilmuwan besar.

Sebaliknya, jika Anda membiasakan diri untuk belajar mencari ilmu menggunakan metode ber- pikir melalui proses pengerahkan kekuatan logika deduktif, besar peluang Anda untuk tumbuh men- jadi seorang agamawan hebat.

Peranan Al-Qur’an

Al-Quran adalah merupakan sumber energi luar biasa. Al-Quran, apabila dapat dimanfaatkan oleh ummat Islam, maka akan dapat menghasilkan energi luar biasa yang dapat merubah perdaban ummat manusia. Al-Quran yang selalu dibaca ummat Islam tidak pernah mengalami perubahan, tetapi sebaliknya dunia mengalami perubahan akibat Al-Quran.

Zaman Jahiliyah di Jazirah Arab berubah menjadi dunia baru yang penuh dengan kemajuan, membangkitkan peradaban baru sampai ke dunia Barat yaitu Spanyol dan ke dunia Timur sampai India dan Asia Tenggara.

Sejarah mencatat, dengan berpedoman pada al- Quran, para ilmuan muslim, bukan hanya mengu- asai ilmu pengetahuan agama an sich, tetapi juga menguasai ilmu pengetahuan umum.

Sebahagian di antara mereka adalah: Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi (Iran, 252 H/866 M-321 H/932 M), ahli kedokteran. Abu Husain bin Abdullah bin Hasan bin Ali bin Sina yang popular dengan nama Ibnu Sina atau Abessaina (Uzbekistan, 370 H/980 M-428 H/1037 M), ahli kedokteran, filsafat, logika dan pshikologi. Abdurrahman bin Muhammad yang popular dengan nama Ibnu Khaldun (Tuni- sia, 732 H/1332 M-808 H/1406 M), ahli sosiologi.

Muhammad bin Ahmad al-Biruni (Uzbekistan, 362 H/973 M-440 H/1048 M), ahli matematika, kimia, astronomi, geografi. Dan masih banyak lagi tokoh ilmuwan Muslim lainnya.

Tokoh-tokoh ilmuwan terkemuka dari dunia Islam ini, sejatinya mereka belajar menggunakan logika induktif untuk membedah kandungan al- Qur’an. Mereka bertolak dari “apa yang diketahui” (akibat) menuju “apa yang belum diketahui” (sebab). Inilah dalam teori ilmu modern disebut sebagai ex- periment theory (teori eksperimen) yang pernah dilakukan di sekolah-sekolah Baghdad dahulu.

Belakangan teori ini diadopsi oleh Francois Bacon sebagai temuannya. Padahal, fakta membuktikan bahwa umat Islam lebih dahulu memraktikkan teori tersebut sebelum Bacon menyebutnya.

Umat Islam di zaman keemasannya, mencerah- kan Eropa dengan filsafat dan ilmu pengetahuan. Barat mengenal Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd sebagai Avi Sena dan Avi Rus, karena kepakaran kedua ilmuwan besar Islam ini berjibaku dalam dunia fil- safat dan ilmu pengetahuan.

Filsafat dengan logika deduktifnya dan ilmu dengan logika induktifnya, digunakan secara bergantian oleh para pemikir Is lam untuk membangun peradaban dunia. Bahkan dunia mengenal ilmu pengetahuan berkat umat Is- lam.

Dewasa ini para ahli ilmu pengetahuan mod- ern mengakui jasa besar umat Islam atas Barat mod- ern. Jasa besar tersebut, berabad-abad lamanya dengan sengaja ditutup-tutupi dari debu sejarah.

Namun, kebenaran tetaplah kebenaran, betapa pun dengan segala kekuatan hendak menutupinya, tetap saja kebenaran itu, cepat ataupun lambat, akan terungkap dari ketersembunyiannya.
Wallahu a’lam. ***

_______
Penulis: Dr. H. Ahmad Supardi Hasibuan, M.A.
(Kepala Biro AUAK IAIN Metro)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved