Kamis, 09 Mei 2024
Hari Ini, Sekitar 10.000 Warga Asal Kampar se Riau akan Hadiri Bagholek Godang di Gelanggang Remaja | Silaturrahim Syawal 1445 H Muhammadiyah Riau, Prof. Dr H Abdul Mu'ti | AstraZeneca Tarik Besar-besaran Vaksin Covid Buatannya, Ada Apa? | Beralih Pengelolaan dari Dishub ke Disperindag, Tarif Parkir Pasar Tradisional Turun Jadi Rp1.000 | Torehkan Prestasi Tingkat Kepercayaan Publik, Dirlantas Polda Riau Raih Presisi Award dari Lemkapi | Mertua Temukan Menantu Tergantung Sudah tak Bernyawa di Kamarnya
 
Sosial Budaya
Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers

Sosial Budaya - - Rabu, 24/04/2024 - 20:10:25 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-7 Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) pada 7 Maret lalu, SMSI Riau mengadakan workshop yang akan mengangkat tema ‘’Publisher Rights’’ Senin, 29 April 2024, di Gedung Pustaka Soeman HS Provinsi Riau, Jalan Cut Nyak Dien, Pekanbaru.

Agenda diskusi itu diikuti seluruh pengurus dan anggota SMSI Provinsi Riau, dengan menghadirkan narasumber Ketua Dewan Pers serta wartawan senior Wina Armada.

Plt Ketua SMSI Riau Luna Agustin mengatakan, pada kegiatan workshop ini pesertanya dibatasi hanya 50 orang saja.

 â€˜â€™Workshop akan membahas tentang Perpres Publisher Rights yang hingga kini masih memunculkan pro kontra di kalangan pers,’’ ungkap Luna Agustin didampingi Sekretaris Zulmiron dan Ketua Panitia Alseptri Ady Rabu (4/24/2024).

Sementara sebagai narasumber, kata Luna, yakni Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, praktisi media yang juga wartawan senior Wina Armada dan Dewan Pakar SMSI Pusat, serta Kadis Kominfotik Riau Ikhwan Ridwan.

‘’Kita harapkan dari diskusi ini, perusahaan media online ini bisa menyikapi perpres publisher rights dan mendapatkan pencerahan bagaimana masa depan media dan khususnya media online,’’ pungkas Luna.

Tema "publisher rights" diangkat karena perpres ini memang masih debatable di kalangan tokoh pers, karena lahirnya perpres ini diduga menguntungkan kelompok tertentu, dan akan membatasi ruang gerak pers.  

"Kita harapkan nara sumber yang hadir mampu menjelaskan semua tentang perpres ini, apakah memang semata bertujuan untuk mengatur ekosistem jurnalisme di Indonesia," pungkas Luna. (rls)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved