">
  Sabtu, 27 Juli 2024
1.297 Mahasiswa UMRI KKN 2024, Rektor: Mahasiswa Harus Mampu Jadi Duta Persyarikatan di Alam Nyata | Setahun Kasus Bergulir, Akhirnya Tersangka Seorang IRT Divonis Bebas Mejalis Hakim PN Pekanbaru | Coklit Pilkada Serentak Riau 2024 Tuntas 100% | Kasihan, Harimau Sumatra Mati Terjerat dengan Kondisi Kaki Kiri Putus | Kenaikan Bitcoin dan Ethereum: Analisis Pasar Crypto dan Prospek ETF Spot | Pj Gubri SF Hariyanto Lantik Ery Putra Jadi Pj Sekda Inhil
 
Pendidikan
Jadi Narasumber Seminar Jihad di Malaysia, Rektor Umri Sampaikan Jihad Menghadapi Perang Pemikiran

Pendidikan - - Senin, 06/05/2024 - 19:15:03 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru - Kerajaan Negeri Perlis Melalui Jabatan Mufti menggelar program perkampungan sunnah yang mengusung Thema "Jihad Memartabatkan Dakwah, Mempertahankan Ummah".

 Acara ini digelar di masjid Alwi, Kangar Perlis Dari tanggal 3 sampai 5 Mei 2024  yang dibuka secara langsung oleh Raja Muda Perlis Tuanku Syed Faizuddin Putera Jamalullail.

Acara yang dihadiri oleh lebih dari 50 ribu pengunjung ini adalah  seminar Jihad yang mendatangkan 50 pembicara dari negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Indonesia, Thailand dan Singapura.

Mufti Perlis Prof Maza mengatakan,  bahwa tujuan seminar ini untuk meluruskan defenisi Jihad yang selama ini selalu didiskriditkan pihak tertentu dan diremehkan pihak lain. Melaluikan acara ini, jihad itu akan dipandang sebagai ruh Dakwah dan kemajuan Ummah.

Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) Dr.Saidul Amin yang diundang untuk menyampaikan ceramah berjudul "Jihad Menghadapi Perang Pemikiran" menyatakan bahwa judul ini bukan sesuatu yang baru.

Sebab,  upaya merusak mindset ummat itu sudah ada semenjak zaman awal pertumbuhan dimana kelompok elit di Mekkah berupaya  berupaya memberikan gambaran yang negatif terhadap keperibadian Rasul SAW sebagai Tukang sihir bahkan orang gila.

Kemudian beliau melanjutkan, bahwa perang pemikiran hari ini hanyalah kelanjutan dari masa lalu yang telah dimodifikasi.

Secara umum, ada beberapa metode yang dilakukan untuk merusak ajaran Islam dari aspek Pemikiran, yaitu;

Pertama, tasykik atau membuat umat Islam meragui ajaran agamanya.

Kedua, taswiyah, yaitu menimbukkan sikap inferiority di kalangan umat Islam sehingga mereka merasa kecil dan lemah di antara penduduk alam semesta.

Ketiga, Taghrib atau westernisasi yang membuat umat berfikir bahwa kebenaran dan kebaikan itu hanya ada di Barat dan akhirnya mereka mendewakan Barat.

Ke empat adalah Hedonisme, dimana umat khususnya generasi dipandu untuk menganggap bahwa kehidupan di dunia ini hanya untuk bersenang-senang saja. Life just for fun.

Untuk itu, umat harus siap menghadapi hal tersebut dan berupaya menangkalnya, seperti yang pernah dilakukan Rasul SAW dengan memperkokoh keimanan Dan memberikan pemahaman yang utuh terhadap ajaran Islam. (rls,kim)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Disclaimer |Redaksi
Copyright 2012-2024 SULUH RIAU , All Rights Reserved