Rabu, 26 Juni 2024
Sebanyak 67.855 Peserta Sudah Daftar PPDB SMA/SMK Negeri di Riau | Kolter 03 Jemaah Haji Pekanbaru Sebanyak 442 Orang Asal Pekanbaru Tiba di Kampung Halaman | Polres Kampar Tinjau Bedah Rumah Warga di Pulau Rambai | Efridel, Pimpinan Harian Vokal Juara II Lomba Menembak Hari Jadi Bhayangkara ke-78 | Bupati Natuna Sambut Jamaah Haji di Batam: Alhamdulillah Semuanya Sehat Semoga Haji Mabrur! | 1.301 Jamaah Haji 2024 Wafat di Tanah Suci, Mayoritas Tak Berizin
 
Daerah
Jembatan Panglima Sampul yang Roboh di Meranti Dibangun Ulang Tahun 2025

Daerah - - Minggu, 26/05/2024 - 21:54:21 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Jembatan Panglima Sampul Kecamatan Tebingtinggi Barat yang merupakan penghubung Desa Alai dengan Desa Gogok Darussalam roboh, Kepulauan Meranti Roboh, Rabu (22/5/2024) lalu akan dibangun ulang tahun 2025.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas PUPR-PKPP Riau, M Arief Setiawan setelah menurunkan tim untuk mengecek jembatan yang roboh tersebut sebelumnya.

Dari pengecekan kondisi jembatan saat ini tidak memungkinkan akan diperbaiki, mengingat rangka yang sudah rapuh dan goyang.

"Jembatan itu tidak mungkin diperbaiki lagi jadinya memang harus dibongkar dan dibangun ulang. Tahun ini kita laksanakan Detail Engineering Design (DED) nya an tahun 2025 pembangunannya," kata Arief.

Jembatan dengan panjang 180 meter itu akan dikerjakan secara menyeluruh oleh Pemprov Riau melalui Dinas PUPR-PKPP Riau, mengingat letaknya yang berada pada ruas jalan provinsi.

"Panjangnya 180 meter dengan bentang bajanya ada 60-60-60. Walaupun yang roboh itu di rangka baja 60 bagian tengah, namun rangka baja kanan kirinya juga sudah goyang-goyang, makanya kita ubah DED dan akan dilakukan pembangunan ulang," terangnya.

Arief menyebut jelang jembatan itu dibangun, solusi sementara untuk mobilitas masyarakat sekitar menggunakan pompong. Dimana untuk pembangunan dermaga akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Penggunaan pompong. Kawan-kawan di kabupaten yang akan membuat dermaga. Namun ada jalan elak (alternatif) sepanjang 16 kilometer, dan dari hasil rapat terakhir akan dikerjakan Pemkab meranti," sebutnya.

Ditanya mengenai kondisi jembatan yang terbilang masih baru, Arief menyebutkan pihaknya tidak mengetahui pasti apa penyebab ambruknya.

"Dulu kan ini masih kecamatan, tak terpikir juga akan menjadi jalan lintas yang dilalui truk truk besar. Kita belum liat DED-nya, jadi kurang tahu juga bagaimana bisa roboh padahal waktunya masih sekitar 20 tahunan," tukasnya.

Untuk diketahui, jembatan Panglima Sampul merupakan akses terdekat menuju kota ataupun sebaliknya. Jembatan terletak di Sungai Perumbi Kecamatan Tebingtinggi Barat.

Tak hanya masyarakat Kecamatan Tebingtinggi Barat yang menggunakan akses ini. Masyarakat dari tiga kecamatan lain, Pulau Merbau, Merbau dan Tasikputri Puyu pun memanfaatkannya.

Jembatan Panglima Sampul ini dibangun sekitar tahun 2002 saat Kepulauan Meranti masih jadi Bagian dari Kabupaten Bengkalis. Sejak dibangun itu, tidak ada pemugaran atau perawatan. Sementara aktivitas padat di atasnya.

Jembatan tersebut merupakan akses terdekat menuju kota ataupun sebaliknya. Jembatan terletak di Sungai Perumbi. (src)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Disclaimer |Redaksi
Copyright 2012-2024 SULUH RIAU , All Rights Reserved