Jum'at, 05 Juli 2024
Mertua Perkosa Menantu Tengah Lagi Sakit Ditangkap Polisi, Ini Jerat Hukum Menantinya | KPU Riau Koordinir Coklit di Daerah Perbatasan Kampar-Pekanbaru | KPU Kampar akan Gelar Coklit Bersama di Wilayah Perbatasan | Murid yang Daftar ke SDN Pekanbaru Ini Minim, Disdik akan Margerkan dengan Sekolah Lain | KPU Tunjuk Mochammad Afifuddin Jadi Plt Ketua KPU Pengganti Hasyim Asy'ari | Pertek Keluar, Ini Rekomendasi BKN Calon 4 Jabatan Eselon II Pemprov Riau
 
Pendidikan
Bekas WC Disulap Jadi Ruang Belajar di SDN 02, Pj Bupati Kampar Perintahkan Bangun Ruang Baru

Pendidikan - - Kamis, 13/06/2024 - 17:27:33 WIB

SULUHRIAU, Kampar- Sekolah Dasar Negeri (SDN) Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, menjadikan ruang WC untuk belajar. Kondisi itu diperkirakan sudah berlangsung 5 tahun.

Informasi ini diungkap sebelumnya oleh salaah satu fraksi DPRD Kampar dalam peripurna baru-baru ini.

Menyikapi hal ini, Pj Bupati Kampar Hambali, minta Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kampar Adil, SH, M.Si agar segera menidaklanjut hal ini.

"Ini harus sudah diselesaikan diharapkan Disdikpora Kampar tanggap terhadap kondisi ini maupun Dunia Pendidikan secara umum," tegas bupati didampingi Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar, Arizon, SE, Kamis (13/6/2024).

Lebih lanjut, Hambali menyebut bahwa ternyata karena keterbatasan kepasitas ruang belajar, ada sebanyak 18 siswa SD Negeri 02 Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu, saat ini terpaksa harus belajar di ruang bekas WC atau toilet yang telah dikondisikan menjadi ruang belajar.

Dengan demikian, Hambali minta kepada Dinas terkait agar sesegera mungkin melakukan tindakan cepat guna perbaikan sekolah tersebut khusunya ruang belajar tersebut.

“Kalau bisa, lakukan renovasi atau pembangunan gedung baru, dan dimasukkan dalam perencanaan Aggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2024 ini, "tegas Hambali.

Sementara itu, Plt Kepala SDN 02, Apriwardi membenarkan kondisi tersebut. Sebanyak 18 siswa itu belajar di ruang bekas toilet sejak 5 tahun lalu. Namun, sebelum jadi ruangan belajar, toilet itu sempat dijadikan gudang sekolah.

Hal tersebut dibenarkan oleh Apriwardi bahwa bahwa ruang bekas toilet dirubah menjadi ruang kelas, dengan memiliki ruang kelas yang atapnya sudah rapuh dan terbatas, ruang maka ruang toliet kemudian dirombak untuk belajar dengan ukuran hanya 4 x 6 meter.

Sekilas, ruang belajar itu terlihat baik. Namun atap hingga plafon sudah rapuh dan beberapa kali jatuh. Kalau di dalam bagus karena wali kelas bisa divariasi pakai bunga-bunga.

Selanjutnya, Apriwardi menyebut dari kepala sekolah terdahulu telah sering dilakukan pengajuan proposal perbaikan kepada Dinas Pendidikan sejak 2022 dan 2023. Namun hingga saat ini tidak ada titik kabar baik. (kmf)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Disclaimer |Redaksi
Copyright 2012-2024 SULUH RIAU , All Rights Reserved