M Kamil Laksanakan Tugas dengan Prinsip dan Ikhlas
BARANGKALI di kalangan pegawai negeri sipil (PNS) nama Muhammad Kamil yang akrab dipanggil Ocu Kamil ini, sudah banyak yang mengenalnya.
Pria hitam manis yang banyak gurau dan tidak banyak cincong ini, kini menjabat Kepala Sub Bagian Urusan Dalam (Kasubag Urdal) DPRD Pekanbaru.
Baginya pekerjaan adalah tanggungjawab, tidak perlu memilih pekerjaan. Yang penting setiap tugas yang dipercayakan dilaksanakan dengan baik dan penuh perinsip dalam menjalankan tugas itu.
"Kitakan bekerja untuk ibadah dan untuk kepentingan masyarakat, tentu menjadi keharusan kita memiliki prinsip kerja," ujar pria dua anak ini di sela-sela mengurus pekerjaannya, kemarin.
Ia lantas bercerita tentang pengalamannya selama menjadi PNS. Karir pertama PNS di jejaki di Kantor Kanwil Koperasi Riau. Puluhan tahun ia bekerja di instansi itu.
Di sini pula ia menimba pengalaman di bidang tugasnya sebagai abdi masyarakat. Banyak pekerjaan dan tugas yang menjadi tanggungjawabnya diselesai dengan baik.
Ia pernah menjadi petugas supervisi koperasi dalam gerakan "Nusantara Utuh" untuk pembangunan Kepulauan Natuna tahun 1992.
Setelah ada kebijakan otonomi daerah, pria yang pernah mengeyam pendidikan di Fsipol Universitas Riau (UNRI) tahun 1982 ini pindah tugas di Dinas Koperasi UKM Kabupaten Pelalawan, tepatnya tahun 2001 silam.
Di sini Kamil sempat menjabat Kasi Penyuluhan, Promosi, Pembinaan Kemintraan Usaha Koperasi. Dan di instansi ini ia bekerja selama 11 tahun. "Jadi soal tugas saya sudah melalang buana," kata ayah Zahrina Pilza dan Adlul Renanda ini.
Dan sejak tahun 2012 lalu ia pindah tugas di lingkungan Pemko Pekanbaru dan tahun 2013 ia diangkat menjadi Kasubag Urdal DPRD Pekanbaru.
Kini pria kalahiran Salo 27 Desember tahun 1960 ini, mengaku menikmati saja setiap pekerjaan dipercayakan atasan.
"Ya soal jabatan itu amanah dan dipertanggungjawabkan. Yang penting jangan menganggap jabatan itu dimiliki selama-selamanya," kata mantan pegawai Disdik Pekanbaru ini.
Ia lantas mengutip penyataan seorang filosuf katanya, jangan genggam jabatan itu di telapak tangan sekuatnya, sebab ia akan sulit untuk dilepaskan. Tapi letakkanlah pada ujung jari kaki, karena sewaktu-waktu dia akan mudah meninggalkan kita. Begitu padangan Kamil. Apakah anda sependapat?(*)
