Warganya Dipenggal Abu Sayyaf, PM Kanada Tak Mau Bayar Uang Tebusan
Rabu, 27 April 2016 - 16:40:02 WIB
OTTAWA, Suluhriau- Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau menegaskan bahwa pemerintahnya tak akan pernah membayar uang tebusan untuk membebaskan warganya yang disandera di luar negeri.
"Kanada tidak dan tak akan membayar tebusan kepada para teroris, secara langsung ataupun tak langsung," tegas Trudeau Rabu (27/4/2016), seraya bersumpah akan memburu dan mengadili para penculik tersebut.
Hal ini disampaikan pemimpin Kanada itu setelah pada Senin (25/4) lalu Trudeau menyampaikan berita buruk mengenai warganya, John Ridsdel yang tewas dipenggal penculiknya, kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina. Pemenggalan pria itu dilakukan setelah pemerintah Kanada tidak membayar uang tebusan yang diminta Abu Sayyaf untuk pembebasan Ridsdel.
Mengenai penolakan membayar uang tebusan, Trudeau menjelaskan bahwa membayar uang tebusan akan mendukung aktivitas kriminal atau teroris. "Juga membahayakan nyawa setiap orang dari jutaan warga Kanada yang tinggal, bekerja dan bepergian di seluruh dunia karena mereka bisa menjadi target penculikan," tutur Trudeau.
Dikatakan Trudeau, dalam percakapan telepon antara dirinya dan PM Inggris David Cameron, mereka sepakat untuk mendesak negara-negara sekutu mengenai isu ini.
"Kami sepakat bahwa ini hal yang akan kami sampaikan kepada teman-teman dan sekutu-sekutu kami di seluruh dunia, seiring kita dihadapkan pada fakta bahwa dunia merupakan tempat yang berbahaya," ujar Trudeau.
"Kita perlu memastikan bahwa para teroris tahu bahwa mereka tak bisa terus mendanai kejahatan mereka dan kekerasan mereka dengan menyandera orang tak bersalah," tegas Trudeau.
Ridsdel, beserta turis Kanada lainnya Robert Hall, kekasih Hall, Marites Flor asal Filipina, dan seorang manajer resor Norwegia, Kjartan Sekkingstad diculik 7 bulan lalu dari atas kapal pesiar di dekat kota Davao, lebih dari 500 kilometer dari Pulau Jolo, yang merupakan basis utama kelompok militan Abu Sayyaf. (dtc)
Komentar Anda :